Urgensi pengaturan Trading in Influence dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terkait ratifikasi UNCAC oleh Indonesia

Abstract

Korupsi merupakan sebuah tindak pidana korupsi yang sangat merugikan bagi bangsa dan negara. Di Indonesia korupsi hanya diartikan sebagai sesuatu perebutan yang merugikan keuangan negara dan hanya jika dilakukan oleh penyelenggara negara atau pegawai negeri. Padahal nyatanya korupsi bisa saja tidak merugikan keuangan negara dan dapat dilakukan oleh siapa saja dimana saja. Korupsi juga bisa saja terjadi tidak hanya karena seseorang mempunyai jabatan tetapi juga karena seseorang mempunyai pengaruh maka pengaruh itulah yang kerap kali di pakai seseorang untuk melakukan korupsi.

Hal-hal tersebut adalah hal yang terjadi di Indonesia tetapi hingga hari ini belum ada peraturan positif yang mengaturnya. Maka terdapat kekosongan hukum di Indonesia mengenai orang yang korupsi memakai pengaruhnya. Seharusnya hal ini dapat dicegah dikarenakan Indonesia telah meratifikasi sebuah perjanjian Internasional yaitu UNCAC yang dimana isinya untuk mencegah dan memberantas korupsi secara global. Dalam perjanjian itu juga memperdagangkan pengaruh atau yang biasa disebut Trading In Influence telah diatur secara khusus. Maka Indonesia sebagai negara anggota seharusnya menjalankan kewajibannya untuk menyesuaikan hukumnya dengan perjanjian tersebut, karena hal itu tidak hanya sebagai salah satu kewajiban tetapi juga menjadi sebuah kebutuhan bagi Indonesia.