Analisis mengenai pengenaan bea masuk karya seni rupa untuk pameran yang kualitasnya tidak sama saat diekspor dengan saat diimpor kembali

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kadarukmi, Maria Emelia Retno
dc.contributor.author Zainsyah, Rachma Veda
dc.date.accessioned 2019-01-23T01:44:15Z
dc.date.available 2019-01-23T01:44:15Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36554
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7375
dc.description 4193 - FH en_US
dc.description.abstract Pada dasarnya, UU kepabeanan memperlakukan semua barang yang dimasukkan ke daerah pabean sebagai barang impor dan terutang bea masuk. Namun, Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.04/2007, terdapat fasilitas pembebasan bea masuk untuk barang keperluan pameran yang kualitasnya sama saat diekspor dengan saat diimpor. Namun, belum ada pengaturan mengenai pemberlakuan bea masuk terhadap karya seni rupa yang kualitasnya tidak sama saat diekspor dengan saat diimpor kembali. Hal ini mengakibatkan adanya kekosongan hukum serta ketidakadilan bagi seniman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan dilengkapi wawancara kepada pihak DJBC. Selanjutnya, dengan menggunakan metode argumentum a contrario, dapat disimpulkan bahwa karya seni rupa yang mengalami kualitasnya tidak sama tersebut tidak dapat diberikan fasilitas pembebasan bea masuk, sehingga tetap diberikan bea masuk. Selain itu, diperlukan juga adanya peraturan baru mengenai pemberlakuan bea masuk terhadap karya seni rupa yang kualitasnya tidak sama saat diimpor kembali tersebut untuk mengisi kekosongan hukum tersebut. Adanya peraturan baru tersebut dapat membuat terselenggaranya kebijakan ekonomi kreatif, terwujudnya asas kepastian hukum, serta terwujudnya asas keadilan. Penulis pun menyarankan bahwa dengan adanya peraturan baru tersebut, perlu disertakan lampiran-lampiran saat karya seni rupa yang kualitasnya tidak sama saat diimpor kembali tersebut akan diekspor dan akan diimpor kembali. Lampiran tersebut berupa Surat Permohonan Re-impor, surat dari pihak pengelola pameran, serta foto dan video dokumentasi karya seni rupa tersebut. Selain itu, perlu adanya publikasi mengenai peraturan baru tersebut melalui media massa serta dengan adanya kunjungan dari pihak DJBC ke instansi-instansi yang berkaitan, seperti Fakultas Seni Rupa dan Desain di beberapa perguruan tinggi. en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum - UNPAR en_US
dc.title Analisis mengenai pengenaan bea masuk karya seni rupa untuk pameran yang kualitasnya tidak sama saat diekspor dengan saat diimpor kembali en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013200255
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430056601
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI605#Ilmu Hukum


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account