Abstract:
Vio Hotel merupakan salah satu hotel yang cukup terkenal di Bandung dengan berbagai
cabang yang tersebar di Bandung. Vio Hotel Cihampelas dan Vio Hotel Pasteur merupakan cabang
yang erat kaitannya dengan turis dimana area Pasteur dekat akses masuk turis dari luar kota
sementara Cihampelas terkenal dengan pusat perbelanjaan bagi turis. Meskipun keduanya terkait
dengan turis namun terdapat perbedaan occupancy rate antara kedua cabang ini. Bentuk dan
lingkungan sekitar dari kedua cabang ini relatif mirip namun menghasilkan output berbeda sehingga
digunakan pendekatan teori bentuk dan lima elemen dalam feng shui.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dimana objek studi dikaji
mulai dari skala makro dengan melihat konteks sekitar dan tapak objek hingga skala mikro dengan
melihat selubung dan interior bangunan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi
lapangan, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis dilakukan dengan melihat kondisi nyata
yang ada pada lapangan untuk dicocokan dengan teori bentuk dan lima elemen dalam feng shui.
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah lingkungan sekitar objek, interior dan eksterior objek.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, Vio Hotel Cihampelas memiliki beberapa
ketidaksesuaian yang cukup kuat pada teori bentuk khusunya pada bagian bentuk lahan yang masih
tidak baik serta pada kajian empat hewan langit terdapat dua bagian yang masih belum memenuhi
syarat sementara pada teori lima elemen Vio Hotel Cihampelas cenderung terlihat adanya cukup
banyak keharmonisan dan keseimbangan. Pada Vio Hotel Pasteur ini juga terdapat ketidaksesuaian
yang cukup besar pada teori bentuk khususnya bagian empat hewan langit dimana semua sisi belum
memenuhi syarat namun dalam pembahasan bentuk lahan, Vio Hotel Pasteur ini sangat baik. Pada
teori lima elemen Vio Hotel Pasteur terlihat adanya ketidakharmonisan dan ketidakseimbangan yang
lebih banyak dibandingkan dengan yang ada pada Vio Hotel Cihampelas. Selain perbedaan yang
ada tersebut, terdapat beberapa kesamaan hasil kajian antar kedua objek seperti yang ada pada kajian
bright hall dimana keduanya telah memenuhi syarat. Pada pembahasan interior bangunan juga kedua
objek ini cenderung memiliki persamaan dimana lokasi tangga yang telah memenuhi syarat, arah
putar tangga yang cenderung telah memenuhi syarat dan arah hadap pintu yang ada di kedua objek
ini belum memenuhi syarat. Tingkat keberhasilan dari suatu hotel dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti dari lokasi yang strategis, fasilitas yang tersedia, sistem pemasaran, sistem dan kualitas dari
manajemen dan pengelola serta faktor-faktor pendukung lainnya.