Abstract:
Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai budaya tradisional bali yang
tampak secara fisik dalam Arsitektur Tradisional Bali. Namun, Bali tidak dapat menutup mata dari fakta
bahwa Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang paling digemari dan dikenal oleh turis dalam negeri
maupun turis mancanegara sehingga untuk memenuhi kriteria tersebut, Arsitektur Bali harus beradaptasi
dengan masuknya pengaruh luar, salah satunya Arsitektur Post-Modern yang mempunyai berbagai
pemikiran dari tokoh arsitektur, seperti Charles Jencks, Stern, Robert Venturi, Philip Johnson,dll. Pada
studi ini, pemikiran Charles Jencks tentang Arsitektur Post-Modern yang digunakan salah satunya
mengenai perpaduan dua unsur arsitektur (double coding) yang diimplementasikan dalam perpaduan
arsitektur tradisional bali dengan arsitektur modern yang tampak pada jenis bangunan hotel & resort. Dalam
proses perpaduan antara kedua unsur tersebut, seorang arsitek harus mewujudkan unsur lokal dan unsur
modern sesuai dengan porsi kriteria manis arsitek yang bersangkutan dalam merancang suatu proyek.
Fenomena perpaduan dua unsur arsitektur ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari hotel & resort
di Bali karya Budiman Hendropurnomo dari Biro Arsitektur Denton Corker Marshall – architecture + urban
design (DCM), diantaranya The Apurva Kempinski Bali, Maya Sanur Hotel & Resort, dan Maya Ubud
Hotel & Resort yang menjadi kasus studi untuk menemukan wujud Perwujudan GAYA BAHASA,
WUJUD, DAN IDEOLOGI Arsitektur Post-Modern menurut Charles Jencks. Pemilihan objek-objek studi
yang berasal dari arsitek dan tipe bangunan yang sama dengan rentan waktu dari tahun 1998-2014
dimaksudkan untuk menemukan konsep pemikirian Budiman Hendropurnomo dalam prinsip Perwujudan
arsitektur Post-Modern dalam rentan waktu yang diteliti.
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui Perwujudan ideologi dan gaya Arsitektur Post-Modern
pada objek arsitektur Bali berupa hotel & resort karya rancang arsitektur Budiman Hendropurnomo berikut
dengan konsep pemikiran arsitektur Beliau pada tahun 1998-2014 dalam menemukan prinsip Perwujudan
arsitektur post-modern terhadap arsitektur tradisional bali.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, data diperoleh dari studi literatur dan pengamatan
gambar kerja hotel & resort. Diperoleh kesimpulan bahwa hotel & resort di Bali karya rancang Budiman
Hendropurnomo pada tahun 1998-2014 menggunakan GAYA BAHASA, WUJUD, DAN IDEOLOGI
Arsitektur Post-Modern menurut Charles Jencks. Jika ditinjau dari Pemikiran Arsitektur Post-Modern
Stern, Hotel & Resort karya rancang Budiman Hendropurnomo termasuk ke dalam rentan fundamental
Classicsm. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan pemikiran Arsitektur Post-Modern dari
tokoh lain dengan ruang lingkup mikro dan mendetail terhadap hotel & resort karya rancang Budiman
Hendropurnomo.