dc.description.abstract |
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan bahwa
pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus
pembangunan pemerintahan saat ini. Namun, banyak UMKM yang tidak mampu
bertahan dalam persaingan usaha sehingga mengakibatkan UMKM tersebut harus
gulung tikar. Salah satu faktor permasalahan UMKM tersebut gulung tikar adalah tidak
efektifnya kegiatan operasi yang dilakukan sehingga mengakibatkan kerugian bagi
UMKM tersebut. Dengan menerapkan pengendalian internal yang memadai menjadi
salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan operasinya.
Kegiatan operasi pada umumnya terdiri dari siklus pembelian, siklus
penjualan, dan siklus penggajian. Pengendalian internal yang digunakan dalam
penelitian ini berdasarkan COSO Enterprise Risk Management (ERM) framework
yang didalamnya terdapat delapan komponen, yaitu internal environment, objective
setting, event identification, risk assessment, risk response, control activities,
information and communication, dan monitoring.
Penelitian ini menggunakan metode hypotetico-deductive. Strategi
penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah case studies. Tingkat interferensi yang
dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan correlational study atau minimal
interference yang merupakan sebuah studi korelasional bersifat deskriptif yang
dilakukan dalam lingkungan alami dengan campur tangan yang minimal oleh peneliti
dan kejadiannya mengalir dengan normal. Penelitian ini juga menggunakan crosssectional
studies yang membutuhkan waktu sekitar 4-5 bulan untuk mengumpulkan
dan mengelolah data. Peneliti memilih BitterSweet Kopi sebagai perusahaan yang
dijadikan studi kasus untuk melakukan penelitian yang merupakan salah satu
perusahaan UMKM yang bergerak di bidang usaha restoran atau rumah makan yang
berada di daerah Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa terdapat
beberapa kelemahan pengendalian internal terkait siklus pembelian, siklus penjualan,
dan siklus penggajian. Beberapa aktivitas dalam ketiga siklus ini belum
memaksimalkan penggunaan dokumentasi secara baik. Hal ini dapat menimbulkan
berbagai risiko yang dapat merugikan perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat
meminimalkan risiko tersebut. Peneliti memberikan saran untuk membuat divisi baru
yaitu manajer operasional, serta menerapkan penggunaan dokumen purchase
requisition dan purchase order dalam siklus pembelian, dan menerapkan penggunaan
dokumen tanda terima gaji dan bonus dalam siklus penggajian.
Saran untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar membuat
sistem yang terintegrasi terkait pembelian bahan baku makanan dan minuman dan
penjualan makan dan minuman. Dengan adanya sistem terintegrasi, perusahaan dapat
lebih mudah untuk mengelola persediaannya karena ada setiap ada transaksi penjualan
kepada customer, stok bahan baku akan langsung berkurang, dan dikembangkan ke
industri yang lain, seperti industri consumer goods, industri produksi massal, industri
tambang, atau industri lainnya. |
en_US |