Abstract:
Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Selain merupakan
bahan baku pembuatan produk kebutuhan sehari-hari, komitmen pemerintah untuk
mengembangkan produk-produk berbasis minyak sawit membuat industri perkebunan
sawit memiliki prospek yang cemerlang. Namun, hal ini tidak tercermin pada nilai
perusahaan-perusahaan perkebunan sawit. Selama setengah dekade terakhir, nilai
perusahaan-perusahaan perkebunan sawit yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
cenderung menurun.
Profitabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur modal diidentifikasi
menjadi faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Bagi pemegang saham,
profitabilitas diukur dengan return on equity (ROE). Ukuran perusahaan menentukan
kapasitas perusahaan dalam beroperasi. Proksi bagi ukuran perusahaan adalah ln total
assets. Struktur modal adalah kombinasi hutang dan modal dalam membiayai
perusahaan. Tingkat struktur modal dapat dihitung dengan debt to equity ratio (DER).
Terakhir, nilai perusahaan mengacu pada seluruh informasi atas suatu perusahaan.
Namun, karena tidak seluruh informasi tersedia untuk umum, maka nilai perusahaan
diprediksi berdasarkan nilai pasar (ekstrinsik). Rasio untuk mengukur nilai perusahaan
adalah price to book value ratio (PBV)
Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan
pada subsektor perkebunan yang tercatat di BEI. Sampel penelitian kemudian dipilih
dengan metode purposive sampling, yang menghasilkan delapan perusahaan
perkebunan sawit yang tercatat di BEI selama 2014-2017. Data yang berupa data
sekunder diambil dari 32 laporan keuangan sampel yang dirilis di situs BEI. Metode
penelitian ini berbentuk uji hipotesis dengan alat bantu perangkat lunak IBM SPSS
Statistics versi 24. Selanjutnya, data diolah dengan alat bantu yang ada secara statistik
dalam bentuk statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, serta analisis regresi
linier berganda yang terdiri dari uji simultan, uji parsial, dan koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, profitabilitas,
ukuran perusahaan, dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Secara parsial, profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Selanjutnya, ukuran perusahaan didapati berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Begitu juga dengan struktur modal
yang berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Lebih lanjut,
melalui penelitian ini ditemukan bahwa variabel bebas profitabilitas, ukuran
perusahaan, dan struktur modal dapat menjelaskan 39,4% perubahan pada variabel
terikat nilai perusahaan.