Abstract:
Strategi bersaing adalah merupakan cara suatu perusahaan untuk tetap dapat menjalani bisnisnya di tengah persaingan
dengan kompetitornya. Kompetitor suatu perusahaan bisa dalam satu pasar yang sama maupun pasar yang berbeda.
Salah satu strategi bersaing adalah ekspansi. Ekspansi merupakan cara perusahaan untuk memperbesar bisnisnya dengan
memperluas pasar usahanya dan menambah jumlah perusahaan di dalam negeri atau luar negeri.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pemahaman akan strategi ekspansi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa
(GO-JEK) di Indonesia dan Asia Tenggara.
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GO-JEK) merupakan perusahaan teknologi yang memiliki misi sosial untuk membantu
peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor informal di Indonesia yang didirikan oleh Nadiem Makarim
pada tahun 2010. GO-JEK memiliki 15 layanan jasa dan kantor cabang yang tersebar di 50 kota besar di Indonesia dan
memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke 4 negara di Asia Tenggara, yaitu Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif yang dilakukan dengan memahami permasalahan yang
terjadi dengan memerhatikan peristiwa, fenomena, dan perilaku pada subjek penelitian yang selanjutnya diuraikan secara
deskriptif dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dan hasil.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang GO-JEK dapat menjadi referensi
dalam melakukan ekspansi ke Asia Tenggara. Pada akhir penelitian, diketahui bahwa GO-JEK dapat melakukan strategi
penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi
horizontal. Hal tersebut merupakan hasil pengolahan data menggunakan teori SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat),
EFAS (External Factor Analysis Summary), dan IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dengan analisis eksternal
dan internal yang dapat memengaruhi GO-JEK.
Penulis berharap agar GO-JEK lebih memaksimalkan bisnisnya di Indonesia terlebih dahulu karena adanya ancaman dari keadaan eksternal GO-JEK yang dapat menghambat perkembangan bisnisnya.