Abstract:
Bank Perkreditan Rakyat merupakan salah satu dari beberapa jenis bank yang ada saat ini. Kegiatan Bank Perkreditan rakyat yang utama adalah dalam menghimpun dana dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Dalam menghimpun dana, tentu bank harus berhati – hati dalam mengelola dana tersebut demi menjaga kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Dengan demikian, diperlukanlah penilaian kinerja keuangan perusahaan agar kinerja bank terus terpantau dan bank dapat mencegah kinerja keuangan bank memburuk yang berakibat pada menurunnya profitabilitas bank tersebut.
Kinerja keuangan bank dapat dinilai dengan melakukan analisa laporan keuangan. Melalui analisa laporan keuangan, bank dapat mengukur dan mengevaluasi kinerja keuangannya serta membantu dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Analisa laporan keuangan bank biasa dilakukan dengan memperhatikan rasio – rasio keuangan perbankan yang memang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan suatu bank. Rasio – rasio tersebut terdiri dari CAR(Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL(Non Performing Loan), BOPO(Beban Operasi Pendapatan Operasi), NIM(Net Interest Margin), dan ROA (Return on Assets).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2015 sampai 2017.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan pada tahun 2016 yang disebabkan oleh kurangnya penyaluran dana sehingga terlalu banyak dana yang tidak terpakai sedangkan dana tersebut adalah sumber keuntungan yang digunakan oleh bank dalam mendapatkan laba. Laba tersebut berasal dari bunga pinjaman yang didapatkan oleh bank dari para nasabah yang meminjam dana tersebut. Penurunan kinerja keuangan yang dinilai dari rasio ROA yang menurun diikuti juga dengan menurunnya rasio – rasio keuangan yang lain. Namun, penurunan rasio LDR paling jelas terlihat memiliki hubungan dengan penurunan kinerja keuangan bank. Kesimpulannya adalah bahwa bank perlu tetap melakukan usaha – usaha untuk meningkatkan pemberian kredit tapi dengan menggunakan prinsip kehati – hatian karena secara keseluruhan kinerja PT BPR LY dalam memberikan kredit sudah baik meskipun keadaan ekonomi Indonesia sedang menurun terlihat bahwa NPL bank masih sesuai dengan standar. Dengan kondisi tersebut maka PT BPR LY hanya perlu meningkatkan jumlah pemberian kreditnya.