Abstract:
Generasi milenial saat ini digolongkan sebagai generasi yang selalu mengikuti tiap trend perubahan yang terjadi di lingkungannya. Individu yang dikatakan sebagai generasi milenial adalah individu yang terlahir antara tahun 1981-1996. Hampir 40 persen milenial menghabiskan uang yang tidak dimilikinya dan terlilit utang demi gaya hidup dan hubungan sosial. Generasi milenial yang saat ini mendominasi penduduk Indonesia, diprediksi akan sulit memiliki rumah atau terancam menjadi gelandangan dalam beberapa tahun kedepan. Hal ini dikarenakan oleh generasi milenial masih menganggap hal yang berkaitan dengan keuangan sebagai sesuatu yang kurang penting dan generasi milenial belum memiliki pengendalian untuk menghindari keinginan yang tidak penting
Masa depan individu akan bergantung pada bagaimana individu tersebut mengelola keuangannya saat ini, semakin baik pengelolaan yang dilakukan, maka akan semakin baik pula hasil yang akan dicapai di masa depan. Selain itu, memiliki pengelolaan keuangan yang baik akan menghasilkan kondisi keuangan yang stabil. Individu yang memiliki kondisi keuangan yang stabil, akan lebih mampu mengatasi berbagai masalah keuangan yang mungkin akan dihadapi di masa yang akan datang. Salah satu hal yang mempengaruhi perilaku manajemen atau pengelolaan keuangan adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai keuangan. Individu yang mengetahui dasar prinsip keuangan akan memiliki rencana pensiun yang lebih baik, memiliki kekayaan lebih besar, dan bisa menghindari hutang (untuk barang konsumtif) dengan lebih baik. Selain pengetahuan keuangan, adapun hal yang dapat mempengaruhi perilaku keuangan yaitu sikap keuangan. Sikap keuangan yang dimiliki individu dapat membantu untuk menentukan sikap dan berperilaku dalam hal keuangan baik dalam manajemen atau pengelolaan keuangan, penganggaran keuangan pribadi, atau bagaimana keputusan individu mengenai investasi yang akan diambil. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan pada generasi milenial di Kota Bandung.
Sampel dari penelitian ini adalah individu dengan kelahiran tahun 1981-1996 di Kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 150 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korespondensi dan kai kuadrat untuk melihat pengaruh antara variabel pengetahuan keuangan, sikap keuangan terhadap perilaku manajemen keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan. Hal ini dikarenakan masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi individu untuk melakukan manajemen keuangan seperti faktor psikologis, emosi, lingkungan, sosialisasi orang tua, locus of control, perilaku impulsif, kepuasan hidup dan stress, sedangkan sikap keuangan memiliki pengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan.