Abstract:
Energi merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat masa modern. Namun dalam
pembuatannya, bahan bakar cair masih dibuat terutama dari minyak bumi. Padahal minyak bumi
merupak sumber daya yang tak terbaharui. Hal ini membuat harga bahan bakar minyak semakin
melonjak. Meninjau dari permasalahan ini, maka masyarakat mulai beralih untuk memproduksi
hidrokarbon yang dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan bakar minyak dari minyak nabati
(vegetable oil).
Minyak biji kapok merupakan salah satu dari banyak minyak yang dapat berpotensi
dalam pengolahan hidrokarbon terbaharukan di Indonesia. Minyak non pangan ini mengandung
banyak asam lemak tak jenuh serta asam lemak bergugus siklopropenoid yang dalam
pengolahannya dapat memproduksi hidrokarbon. Asam lemak dari minyak biji kapok ini
dihilangkan ikatan rangkap dan gugus oksigennya hingga membentuk hidrokarbon tersebut.
Melalui proses hidrogenasi dan dehidrodeoksigenasi simultan, ikatan rangkap dari asam lemak
dan gugus oksigen dari minyak dapat dijenuhkan dan dihilangkan hingga dihasilkan propana dan
campuran hidrokarbon jenuh rantai panjang.
Percobaan-percobaan dalam penelitian akan diawali dengan proses persiapan dan
pembuatan katalis untuk reaksi hidrodeoksigenasi serta proses sulfidasi katalis. Katalis yang
disintesa adalah katalis NiMo/ γ- Al2O3 . Tahap selanjutnya adalah hidrodeoksigenasi minyak biji
kapok menjadi hidrokarbon rantai panjang. Proses hidrodeoksigenasi ini akan dilakukan pada
reaktor batch bertekanan tinggi pada suhu 360oC dengan variasi jenis katalis dan waktu operasi
(3, 6, 12 jam) untuk mengetahui kondisi optimal dari reaksi hidrodeoksigenasi minyak biji
kapok. Beberapa analisa terhadap produk pengolahan yang akan dilakukan adalah analisa FTIR,
GC, uji besson, pengukuran densitas, dan perhitungan konversi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa reaksi hidrodeoksigenasi menghasilkan produk
hidrokarbon pendek paling optimal pada waktu reaksi lebih dari 3 jam. Reaksi hidrodeoksigenasi
juga terbukti dapat menghilangkan gugus siklopropenoid pada umpan minyak biji kapok. Dari
perbandingan antara katalis buatan dan komersil juga ditunjukan bahwa katalis buatan memiliki
performa yang menyerupai katalis komersil, namun selektivitas produk yang diperoleh keduanya
berbeda.