Abstract:
Physalis angulata atau ceplukan ini biasanya dianggap sebagai tanaman liar dan belum banyak dimanfaatkan. Pada penelitian ini digunakan bagian daun dari tanaman Physalis angulata karena bermanfaat sebagai antihiperglikemi, antiinflamasi, antimikrobial, antiseptik, diuretik, ekspektoran, antioksidan, dan febrifuge. Penelitian ini lebih fokus pada proses ekstraksi daun Physalis angulata yang aman bagi tubuh manusia, maka dikembangkan metode ekstraksi dengan air subkritik. Ekstraksi dengan air subkritik menggunakan bahan baku daun Physalis angulata kering dengan kadar air 6,7% dan alat Subcritical Water Extraction Apparatus yang memiliki volum sebesar 80 mL. Pemisahan ekstrak dari pelarutnya menggunakan rotavapor dan oven vakum. Variabel yang diteliti adalah temperatur (100oC, 150oC, 200oC, dan 250oC), tekanan (100 bar dan 200 bar), dan waktu ekstraksi (15, 30, dan 45 menit). Analisis ekstrak dilakukan secara kualitatif (screening fitokimia) dan kuantitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji total fenol (metode folin), total flavonoid (standar quercertine dan routine), dan aktivitas antioksidan yang meliputi DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil), dengan standar trolox ataupun IC50 (Inhibition Concentration 50%), dan FRAP (Ferric Reducing Assay Power) yang dilakukan dengan bantuan alat spektrofotometer. Pada rentang penelitian ini, nilai aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh pada temperatur 200oC, tekanan 100 bar, dan waktu 30 menit, yaitu 102,32 ppm (IC50) dan 33,11 mg trolox/ g ekstrak kering (FRAP).