Abstract:
Daun cengkeh mengandung bermacam-macam antioksidan, seperti komponen fenol total (flavonoid, tanin, saponin,dll). Namun pemanfaatan daun cengkeh sebagai sumber antioksidan masih terbatas. Metode penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan sampel, penelitian pendahuluan, penelitian utama dan analisis. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui lama waktu ekstraksi yang dapat mewakili proses ekstraksi antioksidan daun cengkeh. Dalam penelitian utama dilakukan esktraksi daun cengkeh menggunakan pelarut etanol 70% (v/v) pada temperatur ruang dengan variasi ukuran partikel (mesh -10+20; -20+30; dan -30+40) serta perbandingan umpan dengan pelarut (1:10, 1:15 dan 1:20 g/mL). Analisis yang dilakukan meliputi aktivitas antioksidan, kadar flavonoid, kadar tanin dan kadar fenol total. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode analisis faktorial dua faktor untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel dan perbandingan umpan dengan pelarut serta interaksi antara keduanya.
Berdasarkan hasil analisis varian dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, ukuran partikel dan rasio F:S berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan, kadar flavonoid, kadar tanin dan kadar fenol total. Namun, tidak terdapat interaksi antara ukuran partikel dengan rasio F:S terhadap besarnya aktivitas antioksidan, kadar flavonoid, kadar tanin dan kadar fenol total yang diperoleh pada proses ekstraksi daun cengkeh. Pada penelitian ini kondisi terbaik untuk ekstraksi antioksidan adalah daun cengkeh berukuran mesh -20+30 dan perbandingan umpan dengan pelarut sebesar 1:20, dengan hasil kadar fenol total 96,3668 ppm /1000 ppm ekstrak, kadar flavonoid 66,4350 ppm/1000 ppm ekstrak, kadar tanin 8,4111 ppm/1000 ppm ekstrak, dan nilai IC-50 sebesar 42,4078 ppm.