Abstract:
Indonesia memiliki berbagai jenis sumber daya alam melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu sumber daya alam tersebut adalah kelapa sawit dimana perkebunan kelapa sawit banyak tersebar di pulau Sumatera dan Kalimantan. Penelitian ini membahas risiko fraud signifikan pada siklus persediaan kelapa sawit PT. Nusa Indah Kalimantan Plantations. Perkebunan kelapa sawit membutuhkan integritas tinggi untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam melakukan aktivitas di perkebunan. Melalui penelitian ini, diketahui fraud risk yang terdapat pada siklus persediaan raw material kelapa sawit PT. Nusa Indah Kalimantan Plantations.
Indikasi kecurangan dapat diukur dengan fraud triangle, yang menjelaskan bahwa kecurangan terjadi karena tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Hal ini menjadi akar permasalahan dalam berbagai kasus kecurangan yang terjadi. Signifikansi risiko fraud ini dapat dianalisis menggunakan fraud risk register yang berdasarkan pada COSO Internal Control.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan serta menganalisis data atau fakta yang diperoleh. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi, pengisian kuesioner, dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka yang digunakan untuk mendukung data primer.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga fraud risk yang signifikan pada analisis fraud triangle. Hasil analisis pengendalian internal menunjukkan bahwa terdapat satu fraud risk yang tingkat signifikansinya rendah setelah dilakukan pengendalian internal, tetapi terdapat satu fraud risk yang tingkat signifkansinya tetap tinggi walaupun telah dilakukan pengendalian internal. Oleh sebab itu, pengendalian internal PT. Nusa Indah Kalimantan Plantations dinilai belum mampu untuk mengendalikan fraud risk yang signifikan. Melalui penelitian ini, PT. Nusa Indah Kalimantan Plantations disarankan untuk menambah sumber daya manusia yang bertugas mengawasi dan mencegah terjadinya fraud di perkebunan perusahaan. Selain itu, perusahaan harus menempatkan timbangan di berbagai sektor perkebunan sehingga dapat membantu perusahaan mengurangi pencatatan palsu pada jumlah persediaan.