Abstract:
Kawasan sekitar Gedung Merdeka Bandung yang meliputi Jalan Asia Afrika, Jalan Braga, dan Jalan Soekarno telah mengalami peremajaan infrastruktur kawasan pada tahun 2015 yang mencakup perbaikan pedestrian, penambahan furnitur jalan, renovasi ruang terbuka publik, pembangunan monumen, perbaikan fasad, dan penambahan pot tanaman. Program peremajaan kawasan ini menciptakan ruang publik kota yang lebih indah, memadai, dan ramai dibandingkan sebelumnya. Salah satu aktivitas yang mewarnai ruang publik ini, selain dari aktivitas yang diperlukan, aktivitas opsional, dan aktivitas sosial, adalah aktivitas spontan. Aktivitas spontan adalah aktivitas yang disebabkan oleh spontanitas yang ada pada diri setiap orang. Pada kawasan sekitar Gedung Merdeka, terdapat ruang-ruang spontan yang ikut membentuk kehidupan ruang publik kawasan. Dengan perannya yang menghidupkan ruang publik, ruang-ruang spontan tersebut memiliki tipe, pola ruang, dan kualitas spasial tertentu. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi tipe, pola, dan kualitas ruang spontan yang terbentuk di kawasan Gedung Merdeka Bandung. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data ruang spontan dikumpulkan dengan metode pengamatan, dokumentasi berupa foto, dan studi pustaka. Data terbagi menjadi 4 unit data, yakni data pengguna, data kegiatan, data temporalitas, dan data fisik-spasial. Di tahap analisis, dilakukan pemetaan aktivitas spontan yang terjadi, pemetaan ruang-ruang yang berpotensi membentuk ruang spontan, lalu identifikasi tipe ruang spontan yang terbentuk serta pola ruang spontannya. Setelah itu, berdasarkan pola-pola ruang spontan yang ditemukan, dilakukan identifikasi kualitas spasial ruang spontan berdasarkan teori kualitas spasial. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat 9 tipe ruang spontan yang terdiri dari 4 ruang spontan rutin, yakni ruang spontan cosplayer, fotografer jalanan, pengamen, dan PKL, dan 5 ruang spontan spesifik, yakni ruang spontan menonton festival, pengibaran bendera, showcase binatang, pemberian pengumuman, dan buka puasa bersama. Berdasarkan tipe ruang spontan yang terjadi, terdapat 21 pola ruang spontan yang terdiri dari pola pelataran dan pola koridor. Kemudian, berdasarkan pola-pola ruang yang ditemukan, dilakukan analisis menggunakan teori kualitas spasial dan ditemukan terdapat kualitas spasial yang umum, yakni loose/flexible dan dinamis, dan yang khusus, yakni spacious, redup, gelap, terang, estetis, visible, connected (visual), active, intim, dan padat (crowded).