Analisis penerapan prinsip Fair and Equitable Treatment dalam perjanjian investasi internasional melalui Klausul Most Favoured Nation (Studi Putusan: Hesham Talaat M. Al- Warraq v. The Republic Of Indonesia)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Erawaty, A.F. Elly
dc.contributor.author Aribawono, Angela Merici Vanessa Saraswati
dc.date.accessioned 2024-11-07T08:10:29Z
dc.date.available 2024-11-07T08:10:29Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp46578
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/19355
dc.description 5641 - FH en_US
dc.description.abstract Penelitian ini terfokus pada studi kasus Hesham Talaat M. Al-Warraq v. Indonesia berkaitan dengan penerapan prinsip Fair and Equitable Treatment melalui klausul Most Favoured Nation. Penerapan prinsip Fair and Equitable Treatment yang konsisten memberikan kepercayaan kepada investor asing bahwa mereka akan mendapatkan perlakuan yang adil dan setara, sementara klausul Most Favoured Nation memastikan bahwa investor dari negara-negara tertentu tidak akan diperlakukan lebih buruk daripada investor dari negara lain. Kasus Hesham Talaat M. Al-Warraq v. Indonesia menjadi contoh penting dalam penelitian ini, di mana investor asing menuntut pemerintah Indonesia dengan dasar pelanggaran prinsip Fair and Equitable Treatment melalui klausul Most Favoured Nation dalam Perjanjian Investasi Bilateral. Hasil penelitian menunjukan bahwa keputusan majelis arbitrase mengenai penerapan prinsip Fair and Equitable Treatment melalui klausul Most Favoured Nation dapat mempengaruhi keputusan majelis arbitrase dalam sengketa investasi internasional. Penelitian ini juga menemukan bahwa perlindungan investasi melalui prinsip Fair and Equitable Treatment dan klausul Most Favoured Nation, yang dipertegas dalam kasus Al-Warraq v. Indonesia, membantu meminimalkan sengketa dan mendorong keberlanjutan investasi. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya perbaikan lingkungan investasi melalui reformasi kebijakan termasuk peraturan nasional dan perjanjian investasi internasional serta konsistensi majelis dalam menerapkan prinsip Fair and Equitable Treatment melalui klausul Most Favoured Nation. Rekomendasi kebijakan yang diberikan meliputi peningkatan transparansi birokrasi, stabilisasi politik, serta pengembangan infrastruktur yang mendukung aktivitas bisnis. Kata Kunci: Investasi Internasional, Fair and Equitable Treatment, Most Favoured Nation, Hesham Talaat M. Al-Warraq v. Indonesia, Perjanjian Investasi Internasional. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum - UNPAR en_US
dc.subject PERJANJIAN INVESTASI INTERNASIONAL en_US
dc.subject INVESTASI INTERNASIONAL en_US
dc.subject FAIR AND EQUITABLE TREATMENT en_US
dc.subject MOST FAVOURED NATION en_US
dc.subject HESHAM TALAAT M. AL-WARRAQ V. INDONESIA en_US
dc.title Analisis penerapan prinsip Fair and Equitable Treatment dalam perjanjian investasi internasional melalui Klausul Most Favoured Nation (Studi Putusan: Hesham Talaat M. Al- Warraq v. The Republic Of Indonesia) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6052001095
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0426076001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI605#Ilmu Hukum


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account