Abstract:
Perkembangan waktu yang dipicu globalisasi membuat segala sesuatu termasuk alam dan lingkungan terus mengalami perubahan. Meski terdapat sisi baik dari perubahan, terdapat sisi negatif seperti gaya hidup dan cara berpikir manusia yang semakin individualistis, pasif, dan konsumtif. Keserakahan manusia untuk melakukan eksploitasi alam dalam jumlah besar menyebabkan kerusakan alam dan perubahan iklim. Rendahnya tingkat pendidikan juga menjadi penyebab utama kesenjangan ekonomi dan sosial. Terbatasnya akses terhadap pendidikan berkualitas mempersulit memasuki dunia pekerjaan yang kompetitif dan membatasi peluang untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan. Peran universitas tidak hanya berperan sebagai lembaga akademik, namun juga sebagai pendidik generasi penerus bangsa. Universitas juga memakai banyak sumber daya dalam kegiatan operasionalnya, sehingga membutuhkan manajemen yang baik agar dapat menjadi teladan bagi mahasiswanya. Banyaknya kesenjangan memunculkan konsep keberlanjutan yang mengacu pada kemampuan memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya, dan dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu panjang. Konsep ini jika diterapkan pada universitas disebut dengan konsep sustainable university. Sustainable Development Goals (SDGs) adalah program yang disepakati oleh negara anggota PBB pada rapat 25 September 2015. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ditunjukkan untuk memungkinkan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang di dunia. SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan pada tahun 2030. Tujuan SDG memerlukan kontribusi dari berbagai pihak. Dalam dunia pendidikan, perguruan tinggi dapat berkontribusi yang disebut dengan sustainable university. Praktik sustainable university tercakup dalam berbagai inisiatif dilakukan perguruan tinggi, baik secara ekonomi, sosial, dan ekologi. Praktik sustainable university berkelanjutan yang dilakukan universitas biasanya disebutkan dalam laporan keberlanjutan yang diterbitkan universitas atau SDGs Report. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (descriptive research). Data kualitatif digunakan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisis. Dalam penelitian, menggunakan satu jenis variabel yaitu penerapan konsep sustainable university dalam mendukung SDGs. Penelitian menggunakan content analysis dengan menganilisis informasi terkait pada universitas yang diteliti. Pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan dokumentasi. Data sekunder digunakan yang berasal dari jurnal terdahulu yang meneliti sustainable university, data dari sustainability report atau SDGs report serta website resmi universitas. Objek pada penelitian ini adalah praktik penerapan keberlanjutan di beberapa universitas sebagai sustainable university dan kontribusinya dalam mendukung SDGs. Berdasarkan penelitian, kelima universitas telah menerapkan konsep sustainable university. Kegiatan yang dilakukan universitas memiliki ciri khas masing-masing untuk mendukung pencapaian SDGs. Universitas terbanyak melakukan inisiatif terkait SDGs adalah National Cheng Kung University sebanyak 62 inisiatif. Universitas Hokkaido merupakan universitas yang paling sedikit dalam melakukan insiatif yaitu sebanyak 12 inisiatif. Namun, jumlah insiatif belum tentu memenuhi SDGs terbanyak karena satu inisiatif berkaitan dengan beberapa SDGs tergantung pada scope dan impactnya. SDGs yang paling banyak dilakukan berdasarkan jumlah inisiatif adalah SDG 11 dan SDGs yang paling sedikit dilakukan inisiatifnya adalah SDG 14. Inisiatif dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu prioritas dan fokus universitas, kertebatasan sumber daya, kurangnya kesadaran atau pemahaman akan sebuah isu, serta kondisi daerah lokal dan prioritas dari pembangunan regional.