Abstract:
Konsumsi gula harian yang dianjurkan adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau
setara dengan gula 4 sendok makan per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.
Konsumsi gula lebih dari 50 gram per orang per hari dapat menyebabkan hipertensi, stroke,
diabetes, dan serangan jantung. Salah satu cara untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit
tersebut adalah dengan membatasi konsumsi produk olahan pangan yang mengandung gula
tinggi. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh beberapa produsen olahan pangan untuk
mencantumkan label rendah gula pada produk pangan dengan tujuan memberi informasi
bahwa produk tersebut memiliki kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan dengan
produk serupa. Produk pangan dengan klaim rendah gula merupakan produk olahan pangan
yang memiliki kandungan gula 25% lebih rendah dari produk serupa dengan gula normal.
Pada penelitian ini, sampel olahan produk pangan akan dianalisa untuk mengetahui
apakah label informasi nilai gizi produk pangan sudah sesuai dan keakuratan label yang
tercantum pada kemasan dengan aturan yang telah ditetapkan oleh BPOM. Selain itu,
beberapa kandungan nilai gizi penting produk dengan klaim rendah gula akan dibandingkan
dengan kandungan nilai gizi produk pangan dengan gula normal. Kandungan gizi yang
dianalisa adalah kadar air mengunakan metode oven, kadar abu dengan bantuan tanur listrik,
protein menggunakan metode Kjedahl, lemak menggunakan metode Soxhlet, karbohidrat
menggunakan metode by difference, dan gula pereduksi menggunakan metode Luff Schoorl.
Dari hasil penelitian ini, didapatkan beberapa label dari sampel produk olahan
pangan yang belum memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BPOM. Kandungan gizi pada
label informasi nilai gizi belum sesuai dengan yang tertera pada kemasan sampel produk
olahan pangan. Sebanyak 12,5% (n=1/8) dari sampel olahan pangan dengan klaim rendah
gula memiliki kandungan gula lebih tinggi dibandingkan dengan produk olahan pangan
dengan gula normal. Sebanyak 25% (n=2/8) dari sampel olahan pangan dengan klaim rendah
gula memiliki kandungan karbohidrat lebih tinggi dibandingkan dengan produk olahan
pangan dengan gula normal.