Abstract:
Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kepulauan di Indonesia yang memiliki
wilayah perairan yang cukup luas sehingga memiliki kesempatan yang cukup besar untuk
menjadi penyumbang besar produksi garam di Indonesia. Namun, karena keterbatasan
pengetahuan dari petani garam, garam yang dihasilkan pada tambak garam yang cukup besar
terutama di Desa Oli’o Kabupaten Kupang hanya sebatas garam rakyat dengan kualitas yang
masih tergolong rendah karena kemurnian NaCl-nya yang rendah. Keterbatasan lainnya pada
produksi garam di Desa Oli’o yaitu proses produksinya masih secara konvensional yang mana
hanya mengandalkan alam seperti matahari dan angin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemurnian NaCl pada hasil produksi garam rakyat di Desa
Oli’o melalui penambahan bahan kimia
Metode penelitian yang digunakan untuk meningkatkan kemurnian garam adalah metode
presipitasi. Garam akan ditambahkan dengan bahan kimia untuk membentuk endapan pengotor
yang mengandung ion kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan sulfat (SO4
2-) dengan
menggunakan Na2CO3, NaOH, dan BaCl2. Bahan baku yang digunakan merupakan air tua dari
proses produksi garam tambak di Desa Oli’o. Prosedur yang dilakukan terdiri dari 2 tahapan,
yaitu analisis bahan awal untuk mengetahui kadar dari NaCl dan pengotor garam serta proses
utama yang merupakan tahap penambahan bahan pengendap. Penambahan bahan pengendap
dilakukan secara stoikiometri yang berbanding dengan banyak pengotor yang diketahui setelah
analisis bahan awal. Analisis bahan awal dilakukan dengan titrasi kompleksiometri untuk
menentukan kadar magnesium dan kalsium dan argentometri untuk menentukan kadar NaCl.
Perbedaan urutan penambahan bahan pengendap menghasilkan hasil yang signifikan.
Dengan urutan penambahan bahan pengendap Na2CO3 - BaCl2 - NaOH meningkatkan kadar
NaCl serta mengurangi kadar pengotor Ca2+, Mg2+, dan SO4
2- lebih baik dibandingkan dengan
urutan penambahan bahan pengendap Na2CO3 - NaOH - BaCl2.