Status penguasaan satwa liar serta kemungkinan pembebanan jaminan terhadap satwa liar dalam hukum benda dan jaminan di Indonesia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Saputri, Theodora Pritadianing
dc.contributor.author Rahmanto, Nakanara Dresselie
dc.date.accessioned 2024-07-13T04:58:30Z
dc.date.available 2024-07-13T04:58:30Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp44678
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17660
dc.description 5275 - FH en_US
dc.description.abstract Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, salah satunya sumber daya hayati yang di dalamnya termasuk flora dan fauna. Melimpahnya flora dan fauna tersebut menjadi alasan bagi pemerintah Indonesia untuk meregulasi peraturan terhadap flora dan fauna untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat sesuai amanat Pasal 33 ayat (3) UUD NRI 1945. Salah satunya adalah mengenai memelihara satwa liar. Sejatinya, status quo saat ini sudah mengatur mengenai pemanfaatan satwa liar dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999, tetapi pada status quo saat ini belum jelas mengenai status keperdataan dari satwa-satwa liar yang dipelihara tersebut. Atas dasar urgensi tersebut, penulis membuat penulisan hukum ini. Pada penulisan ini, akan dibahas mengenai status kebendaan dari satwa liar yang dipelihara melalui dua bentuk, yakni penangkaran dan juga pemeliharaan untuk tujuan kesenangan. Kemudian, penulis juga mengkaji kemungkinan satwa liar yang dipelihara untuk menjadi objek jaminan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan hukum ini adalah metode yuridis normatif, kemudian data yang digunakan disini adalah data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Metode ini digunakan dikarenakan terdapat ketidakjelasan aturan mengenai “memelihara” satwa liar. Hasil penelitian yang diperoleh disini adalah bahwa satwa liar yang dipelihara dapat dilakukan melalui dua bentuk kegiatan, yakni penangkaran dan pemeliharaan untuk tujuan kesenangan. Perbedaan dari kedua bentuk tersebut adalah subjek yang boleh memelihara, pembatasan, syarat dan kewajiban dari subjek yang memelihara, dan jenis satwa liar yang boleh dipelihara. Hasil yang ditemukan penulis adalah, satwa liar yang dipelihara melalui dua bentuk kegiatan tersebut, hanya dapat terbatas pada status kebendaan berupa hak memungut hasil untuk yang berbentuk penangkaran dan bezit untuk pemeliharaan tujuan kesenangan dan tidak dapat dikategorikan sebagai hak milik. Dikarenakan untuk memelihara satwa liar, terdapat beberapa pembatasan-pembatasan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang memelihara satwa liar tersebut, sehingga tidak memenuhi unsur sempurna dari hak milik itu sendiri. Penulis juga berkesimpulan, pada status quo saat ini tidak dimungkinkan terhadap satwa liar yang dipelihara untuk dibebankan hak kebendaan yang bersifat memberikan jaminan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Hukum Fakultas Hukum - UNPAR en_US
dc.subject SATWA LIAR en_US
dc.subject BENDA DAN JAMINAN en_US
dc.subject MEMELIHARA en_US
dc.subject MENANGKAR en_US
dc.title Status penguasaan satwa liar serta kemungkinan pembebanan jaminan terhadap satwa liar dalam hukum benda dan jaminan di Indonesia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6052001104
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0431128803
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI605#Ilmu Hukum


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account