Studi awal deasetilasi Konjac Glukomanan sebagai Gelling Agents

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sugih, Asaf Kleopas
dc.contributor.advisor Kristijarti, Anastasia Prima
dc.contributor.author Kurnia, Aurelia
dc.contributor.author Jody, Wida Slovenia
dc.date.accessioned 2024-07-03T08:08:54Z
dc.date.available 2024-07-03T08:08:54Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44533
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17289
dc.description 6323 - FTI en_US
dc.description.abstract Glukomanan merupakan senyawa yang terkandung di dalam tanaman konjac (porang). Di Indonesia, ekspor tanaman porang mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Namun, pengolahan porang di Indonesia masih sangat minim sehingga porang yang diekspor masih dalam bentuk porang mentah. Pada industri pangan, konjac glukomannan dapat diaplikasikan sebagai gelling agents dengan melakukan modifikasi deasetilasi. Deasetilasi ini dilakukan untuk menghilangkan gugus asetil pada konjac glukomanan dengan penambahan alkali sehingga kelarutan konjac glukomanan pada air dapat menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis alkali, temperatur dan waktu reaksi deasetilasi terhadap nilai derajat deasetilasi konjac glukomanan yang dihasilkan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui sifat fisikokimia dan fungsional dari konjac glukomanan terdeasetilasi seperti kelarutan, kekuatan mengembang atau swelling power, kejernihan gel, daya ikat air atau water binding capacity, kekerasan gel atau hardness, daya rekat gel atau adhesiveness, dan kekakuan gel atau stringiness work. Pada penelitian ini dilakukan percobaan awal dan percobaan utama. Percobaan awal dilakukan dengan melakukan variasi alkali dalam basa kuat yaitu NaOH, KOH, dan Ba(OH)2 yang dilakukan secara duplo. Percobaan awal ini dilakukan dalam konsentrasi 0,4 N, temperatur 60°C selama 120 menit sehingga percobaan dilakukan sebanyak 6 tempuhan. Percobaan awal ini dilakukan untuk mengetahui alkali yang paling baik dalam reaksi deasetilasi dimana alkali tersebut akan digunakan pada percobaan utama. Pada percobaan utama, dilakukan variasi terhadap temperatur reaksi deasetilasi (40, 50, dan 60°C) dan waktu reaksi deasetilasi (90, 120, dan 150 menit). Percobaan utama ini dilakukan duplo sehingga terdapat 18 tempuhan utama. Berdasarkan hasil pada penelitian ini didapatkan bahwa alkali yang menghasilkan derajat deasetilasi tertinggi merupakan KOH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur dan semakin lama waktu reaksi, maka nilai derajat deasetilasi akan semakin tinggi. Produk dengan hasil terbaik memiliki derajat deasetilasi sebesar 80,29% dimana reaksi deasetilasi pada produk tersebut berlangsung pada temperatur 60°C selama 150 menit. Selain itu, dapat diketahui bahwa semakin tinggi derajat deasetilasi konjac glukomanan, kelarutan menurun namun swelling power, water binding capacity dan kejernihan gel semakin meningkat. Semakin tinggi temperatur dan semakin lama waktu reaksi deasetilasi, gelling agents dapat menghasilkan gel yang semakin keras, rekat dan kaku. Maka dari itu, konjac glukomanan terdeasetilasi dapat digunakan sebagai gelling agents pada produk makanan selai atau jam. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject ALKALI en_US
dc.subject DEASETILASI en_US
dc.subject DERAJAT DEASETILASI en_US
dc.subject GLUKOMANAN en_US
dc.subject KONJAC en_US
dc.title Studi awal deasetilasi Konjac Glukomanan sebagai Gelling Agents en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6141801048
dc.identifier.nim/npm NPM6141801107
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0404077508
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0426036801
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account