Abstract:
Siklus refrigerasi adalah suatu siklus yang berfungsi untuk menurunkan atau menjaga
kondisi temperatur suatu ruang agar lebih rendah daripada sekitarnya (Smith, 2018). Hal ini
dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan siklus adsorpsi refrigerasi
dengan prinsip dehumidifikasi / desiccant cooling. Kelebihan dari desiccant cooling di
antaranya adalah ramah lingkungan, hemat energi, dan kualitas udara ruang yang lebih baik
(Waugaman, dkk., 1993). Pada penelitian ini, sistem desiccant cooling yang akan ditinjau
adalah siklus ventilasi yang merupakan salah satu siklus utama dan paling sederhana dalam
desiccant cooling. Adsorben yang digunakan adalah silica gel yang mana merupakan salah
satu desikan paling umum serta cocok untuk proses dehumidifikasi ini. Dalam upaya lebih
memahami siklus ini, peneliti memutuskan untuk melakukan variasi terhadap udara masukan
siklus, yaitu pada nilai relative humidity (RH) dan laju alir udaranya, terhadap nilai COP
siklus.
Penelitian ini didahului dengan studi literatur dari berbagai siklus desiccant cooling.
Literatur yang digunakan sebagai acuan adalah hasil penelitian untuk siklus ventilasi serta
kinerja dari desiccant wheel. Simulasi dilakukan dengan bantuan software Aspen Plus v8.8
lalu dilakukan validasi dengan data untuk kondisi masukan dan keluaran setiap alur dalam
siklus menurut literatur. Dilakukan variasi relative humidity udara masukan serta variasi laju
alir udara untuk meninjau pengaruhnya terhadap performansi siklus yang mana dilihat dari
nilai COP yang diperoleh dan kondisi udara (temperatur dan kelembaban) yang disuplai ke
ruangan. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa peningkatan %RH dan laju
alir volumetrik udara menyebabkan nilai COP sistem semakin menurun.