Abstract:
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang populer untuk menggantikan petroleum
diesel. Biodiesel dapat diperoleh dari free fatty acid ataupun trigliserida. Biodiesel dapat
diproduksi dengan menggunakan reaksi esterifikasi maupun trans-esterifikasi. Pembuatan
biodiesel masih menggunakan cara konvensional dimana proses reaksi dan pemisahan masih
terpisah sehingga penggunaan energi dan cost masih cukup tinggi. Agar pembuatan biodiesel ini
semakin effisien maka proses pemisahan dan reaksi dapat digabungkan. Penggabungan proses
pemisahan dan reaksi ini disebut dengan reactive distillation (RD). Penggunaan RD pada
pembuatan biodiesel dapat mengurangi keluaran energi dan juga cost dalam pembuatan biodiesel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kondisi terhadap kemurnian
dan juga konversi dari produksi biodiesel menggunakan Reactive Distillation. Analisa sensitivitas
ini dilakukan agar didapatkan pengaruh dari rasio mol umpan, temperature umpan, temperature
decanter, refluks rasio, dan reboiler duty terhadap kemurnian produk dan konversi pembuatan
biodiesel. Simulasi proses akan dilakukan menggunakan software ASPEN Plus dengan analisa
sensitivitas.
Hasil dari penelitian reactive distillation dalam pembuatan biodiesel telah menghasilkan
kemurnian biodiesel yang cukup baik untuk dijadikan bahan bakar. Pada variasi temperature
umpan didapatkan bahwa semakin tinggi temperature umpan maka kemurnian biodiesel akan
semakin tinggi. Pada variasi rasio mol umpan didapatkan bahwa semakin besar methanol berlebih
yang masuk ke kolom maka tingkat konversi minyak akan semakin besar namun jika konversi
sudah mencapai 100 persen maka methanol berlebih akan membuat proses pemurnian semakin
mahal. Pada variasi reboiler duty didapatkan bahwa semakin besar beban panas dari reboiler maka
kemurnian biodiesel pun akan semakin tinggi. Pada variasi refluks ratio didapatkan bahwa semakin
besar nilai refluks rasio maka kemurnian produk akan semakin rendah. Pada variasi temperature
decanter didapatkan bahwa semakin tinggi temperature decanter maka kemurnian biodiesel akan
semakin kecil. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kemurnian biodiesel tertinggi sebesar
99.9774% dan gliserol sebesar 99.975% dengan perbandingan mol 1:4, reflux ratio sebesar 0.6,
reboiler duty sebesar 800 kW, temperatur umpan sebesar 65°c, dan temperatur dekanter sebesar
60°C.