Abstract:
Kulit pisang merupakan limbah dari hasil pengolahan atau pemanfaatan buah pisang. Umumnya, berat kulit pisang adalah 40% dari berat buah pisang. Kulit pisang dapat dijadikan pupuk organik cair dikarenakan kulit pisang merupakan bahan organik yang mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk menjadi pupuk seperti nitrogen, fosfor, dan karbon organik. Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari sisa tanaman atau hewan yang mengalami rekayasa berbentuk cair yang digunakan sebagai pemasok bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat pupuk organik cair dan menentukan pengaruh konsentrasi air gula dan volume EM4 terhadap kandungan Nitrogen (N), Fosfor (P2O5), dan Karbon organik (C-organik) yang terkandung dalam pupuk organik cair. Variasi yang dilakukan adalah variasi konsentrasi air gula (10%, 20%, 30% (%-b)) dan volume EM4 (40 mL, 60 mL, 80 mL). Proses penelitian diawali dengan tahap persiapan bahan baku, dilanjutkan dengan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui kadar air, nitrogen, fosfor, dan karbon organik yang terkandung di dalam kulit pisang, dilanjutkan dengan proses pembuatan pupuk organik cair dengan menggunakan limbah kulit pisang yang difermentasi dengan bantuan bioaktivator EM4 (Effective Microorganism-4) dan air gula sumber makanan bakteri fermentasi, dan kemudian dilakukan analisis terhadap kandungan nitrogen, fosfor, karbon organik, dan pH pada pupuk organik cair yang dihasilkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar nitrogen terbaik dihasilkan pada sampel 2 dengan volume EM4 60 mL dan kadar gula 10% yang menghasilkan kadar nitrogen terbesar yaitu 0,21 %. Hasil fosfor terbaik didapatkan pada sampel 3 dengan volume EM4 80 mL dan kadar gula 10% yang menghasilkan kadar fosfor terbesar yaitu 0,0085%. Kadar karbon organik tertinggi dihasilkan pada sampel 9 dengan volume EM4 80 mL dan kadar gula 30% sebesar 3,172%. Nilai pH terbaik dihasilkan pada sampel 7 dengan penambahan air gula konsentrasi 30% dan volume EM4 40 mL dengan nilai pH 3,47. Dari hasil penelitian dan uji ANOVA yang dilakukan menunjukan bahwa kadar gula berpengaruh signifikan pada kandungan nitrogen, fosfor, dan karbon organik sedangkan penambahan volume EM4 hanya berpengaruh pada kadar fosfor saja. Tingginya kadar gula akan menyebabkan kandungan nitrogen dan fosfor menurun dan meningkatkan kadar karbon. Semakin tinggi volume EM4 yang digunakan, maka semakin tinggi pula kadar fosfor yang dihasilkan.