Pengaruh jenis pelarut serta waktu dan temperatur ekstraksi terhadap perolehan dan aktivitas antioksidan dalam ekstraksi antioksidan dari tomat

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kumalaputri, Angela Justina
dc.contributor.advisor Handoko, Tony
dc.contributor.author Levina, Vanessa
dc.date.accessioned 2024-06-26T02:24:50Z
dc.date.available 2024-06-26T02:24:50Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44516
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17238
dc.description 6306 - FTI en_US
dc.description.abstract Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel akibat kerusakan dengan cara mencegah proses oksidasi. Secara alami, antioksidan dapat diperoleh dari bagian-bagian tanaman, salah satu contohnya adalah buah tomat. Salah satu antioksidan yang terdapat pada buah tomat adalah likopen (C40H56). Likopen merupakan golongan karotenoid berwarna merah yang banyak dimanfaatkan dalam bidang kesehatan karena dapat mencegah resiko penyakit kardiovaskuler dan kanker. Ekstraksi antioksidan dari tomat dapat dilakukan dengan metode konvensional (maserasi dan soxhlet), maupun metode novel (supercritical fluid, ultrasound assisted, dan microwave assisted extraction). Ekstraksi antioksidan dari tomat pada penelitian ini akan dilakukan dengan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE). Buah tomat akan dikeringkan terlebih dahulu pada vacuum dryer hingga kadar air mencapai 6-8 %. Variabel yang divariasikan adalah jenis pelarut (etil asetat dan etanol), waktu ekstraksi (15, 30, dan 45 menit), dan temperatur ekstraksi (30, 45, dan 60 ˚C). Perolehan ekstrak akan dianalisis dengan membandingkan berat ekstrak terhadap berat sampel. Selain itu, aktivitas antioksidan akan dianalisis dengan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Dari hasil penelitian, perolehan antioksidan tertinggi sebesar 27,050 % didapatkan pada kondisi pelarut etanol, waktu 45 menit, dan temperatur 60 ˚C. Sementara itu, antioksidan terkuat dengan nilai IC50 sebesar 38,9058 ppm didapatkan pada kondisi pelarut etil asetat, waktu 45 menit, dan temperatur 60 °C. Penggunaan pelarut etanol memberikan perolehan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan etil asetat, tetapi penggunaan pelarut etil asetat memberikan nilai IC50 yang lebih kecil atau aktivitas antioksidan lebih kuat dibandingkan etanol. Semakin lama waktu ekstraksi dan semakin tinggi temperatur ekstraksi, maka perolehan antioksidan akan semakin besar dan aktivitas antioksidan semakin kuat. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject EKSTRAKSI en_US
dc.subject DPPH en_US
dc.subject LIKOPEN en_US
dc.subject ULTRASONIK en_US
dc.subject TOMAT en_US
dc.subject UAE en_US
dc.title Pengaruh jenis pelarut serta waktu dan temperatur ekstraksi terhadap perolehan dan aktivitas antioksidan dalam ekstraksi antioksidan dari tomat en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6141801050
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0406028502
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0402107801
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account