Desain dan performa Indirect Solar Dryer untuk pengeringan buah kopi

Show simple item record

dc.contributor.advisor Witono, Judy Retti
dc.contributor.advisor Santoso, Herry
dc.contributor.author Nathanael, Matthew
dc.date.accessioned 2024-06-14T04:14:26Z
dc.date.available 2024-06-14T04:14:26Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44514
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17233
dc.description 6304 - FTI en_US
dc.description.abstract Pengeringan merupakan salah satu tahap pada proses pascapanen kopi. Proses pascapanen sendiri memiliki peran yang penting terhadap kualitas kopi. Pada umumnya, pengeringan buah kopi dilakukan dibawah matahari langsung untuk mengurangi kadar air kopi menjadi 11-12%. Titik akhir pengeringan buah kopi dispesifikasikan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak kualitas kopi. Proses pengeringan dipengaruhi oleh suhu, kelembaban relatif, dan laju alir dari udara pengering serta kadar air awal dari bahan yang akan dikeringkan. Efisiensi dari proses pengeringan dapat tingkatkan dengan merubah cara pengeringan buah kopi dengan menggunakan alat solar dryer. Pengeringan akan dilakukan menggunakan indirect solar dryer yang menggunakan konveksi natural. Pada solar dryer yang digunakan, jenis dan jarak antar baki atau tray akan divariasikan. Pengambilan data temperatur udara pengering, ruang pengering, lingkungan; kelembaban relatif udara; dan laju alir udara akan dilakukan menggunakan instrument digital. Kadar air buah kopi akan ditentukan dengan metode gravimetri. Data yang didapat kemudian dapat diolah menjadi perubahan kadar air kopi, laju pengeringan, distribusi suhu, efisiensi solar collector, dan efisiensi sistem. Komponen kopi hasil pengeringan juga akan ditentukan menggunakan alat HPLC-UV. Dari hasil penelitian didapatkan waktu pengeringan buah kopi selama 3-4 hari dengan titik akhir kadar air sebesar 12,5 % sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Variabel jarak antar tray dan jenis tray mempengaruhi performa solar dryer. Kedua variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap distribusi suhu yang kemudian mempengaruhi performa pengeringan dan efisiensi solar dryer. Lewat hasil penelitian diperoleh variasi terbaik, yaitu penggunaan perforated tray dengan jarak antar tray sebesar 10 cm. Udara panas yang digunakan solar collector memiliki efisiensi sebesar 46-59 % dengan suhu udara panas tertinggi mencapai 44 ⁰C. Sistem solar dryer memiliki efisiensi sebesar 47-55 %. Kandungan kafein pada sampel awal dan sampel setelah pengeringan secara berturut-turut adalah 0,124-0,143 mg/g padatan dan 0,057-0,146 mg/g padatan. Kandungan senyawa asam klorogenat pada sampel awal dan sampel setelah pengeringan secara berturut-turut adalah 0,099-0,025 mg/g padatan dan 0,052-0,345 mg/g padatan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Desain dan performa Indirect Solar Dryer untuk pengeringan buah kopi en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6141801043
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0421075402
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420077201
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account