Abstract:
Pengeringan merupakan salah satu tahap pada proses pascapanen kopi. Proses
pascapanen sendiri memiliki peran yang penting terhadap kualitas kopi. Pada umumnya,
pengeringan buah kopi dilakukan dibawah matahari langsung untuk mengurangi kadar air
kopi menjadi 11-12%. Titik akhir pengeringan buah kopi dispesifikasikan untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak kualitas kopi. Proses pengeringan
dipengaruhi oleh suhu, kelembaban relatif, dan laju alir dari udara pengering serta kadar air
awal dari bahan yang akan dikeringkan. Efisiensi dari proses pengeringan dapat tingkatkan
dengan merubah cara pengeringan buah kopi dengan menggunakan alat solar dryer.
Pengeringan akan dilakukan menggunakan indirect solar dryer yang menggunakan
konveksi natural. Pada solar dryer yang digunakan, jenis dan jarak antar baki atau tray akan
divariasikan. Pengambilan data temperatur udara pengering, ruang pengering, lingkungan;
kelembaban relatif udara; dan laju alir udara akan dilakukan menggunakan instrument
digital. Kadar air buah kopi akan ditentukan dengan metode gravimetri. Data yang didapat
kemudian dapat diolah menjadi perubahan kadar air kopi, laju pengeringan, distribusi suhu,
efisiensi solar collector, dan efisiensi sistem. Komponen kopi hasil pengeringan juga akan
ditentukan menggunakan alat HPLC-UV.
Dari hasil penelitian didapatkan waktu pengeringan buah kopi selama 3-4 hari
dengan titik akhir kadar air sebesar 12,5 % sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Variabel jarak antar tray dan jenis tray mempengaruhi performa solar dryer. Kedua variabel
tersebut memiliki pengaruh terhadap distribusi suhu yang kemudian mempengaruhi
performa pengeringan dan efisiensi solar dryer. Lewat hasil penelitian diperoleh variasi
terbaik, yaitu penggunaan perforated tray dengan jarak antar tray sebesar 10 cm. Udara
panas yang digunakan solar collector memiliki efisiensi sebesar 46-59 % dengan suhu udara
panas tertinggi mencapai 44 ⁰C. Sistem solar dryer memiliki efisiensi sebesar 47-55 %.
Kandungan kafein pada sampel awal dan sampel setelah pengeringan secara berturut-turut
adalah 0,124-0,143 mg/g padatan dan 0,057-0,146 mg/g padatan. Kandungan senyawa asam
klorogenat pada sampel awal dan sampel setelah pengeringan secara berturut-turut adalah
0,099-0,025 mg/g padatan dan 0,052-0,345 mg/g padatan.