Abstract:
Nanosilver atau AgNP adalah partikel logam perak yang berukuran nano dalam
rentang 1 hingga 100 nm dimana perbandingan luas permukaan terhadap volume AgNP
dapat dimanfaatkan pada bidang medis. Pembuatan AgNP dapat menggunakan metode
yang ramah lingkungan, yaitu secara biologis sebab senyawa fenolik dalam tanaman dapat
mereduksi ion logam. Salah satu contohnya adalah menggunakan kulit buah naga
berdaging putih (Selenicereus undatus). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh rasio volume larutan prekursor terhadap ekstrak dan konsentrasi prekursor
terhadap AgNP yang terbentuk, menentukan karakteristik AgNP, dan mengetahui aktivitas
antibakteri AgNP yang dihasilkan dari biosintesis menggunakan kulit buah naga.
Senyawa fenolik dari kulit buah naga diekstraksi menggunakan media air. Ekstrak
direaksikan dengan larutan AgNO3 dengan variasi tertentu, yaitu rasio volume larutan
prekursor AgNO3 terhadap larutan ekstrak kulit buah naga (1:2, 1:20, 1:200 mL:mL) dan
konsentrasi AgNO3 (5mM, 10mM, 20 mM). Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan
spektrofotometer Vis, FTIR, dan PSA. Aktivitas antibakteri AgNP diuji menggunakan
metode difusi sumuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa fenolik yang terdapat dalam ekstrak
adalah sebesar 0,948 g GAE/mg ekstrak. Pada variasi rasio volume didapatkan bahwa
semakin besar perbandingan volume, semakin baik reduksi yang terjadi hingga batas
optimal tertentu, maka diperoleh rasio terbaik, yaitu 1:20 mL:mL, dengan besar absorbansi
1,26 pada panjang gelombang 459 nm dan berdiameter rata-rata 52,5 nm berdasarkan hasil
karakterisasi PSA. Untuk variasi konsentrasi AgNO3 didapat hasil dimana semakin besar
konsentrasi, semakin banyak nanopartikel yang terbentuk, maka diperoleh konsentrasi
AgNO3 terbaik, yaitu 20 mM, dengan besar absorbansi 1,552 pada panjang gelombang 455
nm dan berdiameter 131,9 nm berdasarkan hasil karakterisasi PSA. Hasil analisis aktivitas
antibakteri AgNP menunjukkan bahwa AgNP lebih efektif terhadap bakteri gram negatif.