Abstract:
Briket arang merupakan bahan bakar berbentuk padat yang berasal dari metode
karbonisasi. Briket arang terdiri dari arang yang disatukan dengan menggunakan perekat
alami. Bahan baku yang digunakan sebagai briket arang adalah bagian-bagian dari buah
bintaro yaitu kulit buah bintaro, daging buah bintaro, dan biji buah bintaro. Bintaro
merupakan buah beracun karena mengandung senyawa kardiak glikosida yang toksik yaitu
cerberin. Bintaro juga mengandung lignoselulosa yang cukup tinggi. Lignoselulosa terdiri
dari selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Bintaro dipilih sebagai bahan bakar briket arang
karena nilai kalornya yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa biomassa lainnya.
Analisis dilakukan untuk mencari kandungan proksimat, nilai kalor, dan laju pembakaran
dari briket arang yang dihasilkan. Pada briket arang buah bintaro, variabel yang
mempengaruhinya yaitu bagian buah dan temperatur karbonisasi. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh bagian buah bintaro dan temperatur karbonisasi briket arang
terhadap kandungan proksimat dan laju pembakaran.
Pada penelitian ini buah bintaro diolah menjadi briket arang dengan metode
karbonisasi yang dilakukan dengan variasi bagian buah bintaro (kulit, daging, dan biji) dan
temperatur karbonisasi (450oC, 600oC) untuk dijadikan briket arang. Hasil analisis terbaik
yaitu memiliki nilai proksimat yang baik, kadar air yang rendah, kadar abu yang rendah,
volatile matter yang rendah, dan fixed carbon yang tinggi. Pada uji pembakaran hasil yang
baik menunjukan durasi pembakaran yang lama, dan laju pembakaran yang kecil.
Rancangan percobaan yang dilakukan yaitu dengan metode faktorial 2 faktor.
Pada tingkat kepercayaan 95%, bagian buah bintaro berpengaruh pada kadar air,
kadar abu, volatile matter, dan fixed carbon dalam briket arang yang dihasilkan.
Sedangkan pada temperature karbonisasi tidak berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu,
volatile matter, dan fixed carbon dalam briket arang yang dihasilkan. Pada kedua variabel,
bagian buah bintaro dan temperature karbonisasi berpengaruh pada laju pembakaran dalam
briket arang yang dihasilkan. Hasil briket arang bagian kulit buah bintaro dan temperatur
karbonisasi 600oC merupakan briket arang paling baik dan memenuhi SNI. Dengan
diperoleh hasil kadar air 2,44%, kadar abu 6,02%, volatile matter 13,98%, fixed carbon
77,56%, nilai kalor 23058,72 KJ/Kg, dan laju pembakaran 0,1068 g/menit.