dc.contributor.advisor | Hasyim, Irsanti | |
dc.contributor.author | Fadhlurrahman, Muhammad Afnan Shafa | |
dc.date.accessioned | 2023-10-20T03:13:51Z | |
dc.date.available | 2023-10-20T03:13:51Z | |
dc.date.issued | 2023 | |
dc.identifier.other | skp44005 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/16395 | |
dc.description | 25067 - FE | en_US |
dc.description.abstract | Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat dalam mendapatkan dan mengkonsumsi informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu real-time. Media sosial dianggap menjadi salah satu media yang berperan penting dalam penyebaran informasi diantara masyarakat. Kemudahan dalam menerima informasi diiringi dengan pesatnya perkembangan teknologi ini menjadi pedang bermata dua bagi perusahaan untuk memasarkan produknya. Perusahaan dapat memanfaatkan keunggulan perkembangan teknologi dan informasi untuk memasarkan produknya, namun disisi lain pengambilan keputusan yang melibatkan citra dan reputasi perusahaan yang tidak tepat dapat memicu fenomena yang tengah marak di kalangan masyarakat global yaitu cancel culture. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap serta pengaruh dari variabel brand image terhadap brand preference. Penelitian ini merupakan penelitian berjenis applied research dengan menggunakan regresi linear berganda dengan metode stepwise. Penelitian bersifat kuantitatif nonprobability sampling dengan mengimplementasikan metode purposive sampling. Kriteria responden dalam penelitian ini ialah responden yang memiliki perilaku positif dalam pembelian barang mewah serta setidaknya pernah satu kali membeli produk dari luxury brand Balenciaga. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring kepada 124 responden, yang kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan kausal dengan SPSS 26. Berdasarkan hasil pengolahan pengolahan data analisis statistik deskriptif oleh penulis menggunakan SPSS 26, ditemukan bahwa variabel brand image memperoleh bobot rata-rata senilai 2.33 yang dikategorikan sebagai kurang baik dengan dimensi corporate image memiliki pengaruh positif terhadap brand preference dengan nilai 2.26 yang dikategorikan sebagai kurang baik. Sementara dimensi lainnya, product image dan user image tidak berpengaruh secara signifikan terhadap brand preference dengan masing-masing memperoleh nilai sebesar 2.51 dan 2.24 yang dapat dikategorikan sebagai kurang baik. | en_US |
dc.language.iso | Indonesia | en_US |
dc.publisher | Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR | en_US |
dc.subject | BRAND IMAGE | en_US |
dc.subject | corporate image | en_US |
dc.subject | product image | en_US |
dc.subject | user image | en_US |
dc.subject | brand preference | en_US |
dc.title | Analisis pengaruh brand image terhadap brand preference pada Luxury Brand Balenciaga di Indonesia | en_US |
dc.type | Undergraduate Theses | en_US |
dc.identifier.nim/npm | NPM6031901090 | |
dc.identifier.nidn/nidk | NIDN0423068903 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI603#Manajemen |