Abstract:
Pandemi Covid-19 yang mulai melanda Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, memiliki perubahan besar terhadap beberapa industri di Indonesia. Pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan besar pada ekonomi dunia yang membuat turunnya daya beli masyarakat terhadap barang. Masyarakat cenderung membuat prioritas dengan
membeli barang kebutuhan sehari-hari atau primer. Dengan begitu, beberapa industri barang konsumen non-primer terkena dampaknya. Dapat dikatakan, kondisi keuangan perusahaan sedang tidak stabil di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kelangsungan hidup beberapa perusahaan dipertanyakan terkait dengan kondisi
keuangan material perusahaan. Dengan demikian, diperlukan seorang auditor yang independen untuk dapat menilai dan membuat opini terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Opini yang diberikan oleh seorang auditor merupakan opini going
concern. Opini audit going concern ini berguna bagi pengguna laporan keuangan seperti investor yang akan melakukan pengambilan keputusan dalam investasi. Opini audit going concern juga berguna bagi perusahaan agar perusahaan dapat mengambil
solusi dalam menanggulangi permasalahan yang terjadi dalam perusahaan. Dalam memberikan opini audit going concern, perusahaan harus memahami faktor-faktor dalam pemberian opini audit going concern. Dalam penelitian ini akan dibahas
mengenai kondisi keuangan perusahaan, audit tenure dan opini audit tahun sebelumnya terhadap pemberian opini audit going concern. Perusahaan dalam kondisi keuangan yang baik berarti perusahaan dapat mengelola keuangannya dengan baik sehingga tidak berada dalam zona kebangkrutan sehingga semakin kecil kemungkinan perusahaan dalam mendapatkan opini audit
going concern. Selain itu, rotasi audit diperlukan untuk memastikan auditor tetap independen dalam memberikan opini auditnya. Auditor yang independen, akan dapat memberikan opini audit yang sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Selain itu, perusahaan yang mendapatkan opini audit going concern pada tahun sebelumnya memiliki kemungkinan yang besar untuk mendapatkan kembali opini audit going concern pada tahun berikutnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypotheticodeductive method. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan pengujian regresi logistik dengan menggunakan SPSS versi 25.0. Variabel independen pada
penelitian ini adalah kondisi keuangan perusahaan, audit tenure dan opini audit tahun sebelumnya. Variabel dependen pada penelitian ini adalah opini audit going concern. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial, kondisi keuangan perusahaan memiliki pengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan variabel audit tenure dan opini audit tahun sebelumnnya secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Secara simultan, kondisi keuangan perusahaan, audit tenure dan opini audit tahun sebelumnya memiliki pengaruh terhadap pemberian opini audit going concern pada perusahaan sektor barang konsumen non-primer yang terdaftar di BEI tahun 2019-2021.