Abstract:
Laporan keuangan sangat fundamental dalam membantu penggunanya untuk mengambil keputusan. Guna menghasilkan keputusan yang tepat, perusahaan perlu menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Penyampaian laporan keuangan secara tepat waktu berkesinambungan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh OJK dimana perusahaan
diwajibkan mempublikasikan laporan keuangan tahunannya yang telah diaudit dalam batas waktu penyampaian yang telah ditentukan. Saat laporan keuangan tepat waktu dilaporkan, maka informasi dalam laporan keuangan tidak akan berkurang relevansinya, manfaatnya, serta nilainya. Walaupun penyampaian laporan keuangan secara tepat waktu sangat penting, namun tetap saja didapati beberapa perusahaan yang terlambat menyampaikannya. Salah satu hal yang menjadi perusahaan tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan adalah audit delay. Audit delay merupakan lamanya penyelesaian audit atas laporan keuangan yang diukur sejak tanggal tutup buku perusahaan sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan auditor independen. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi audit delay antara lain: audit fee, opini audit, audit tenure, dan umur perusahaan. Audit fee yang tinggi diindikasikan dapat mempersingkat audit delay karena auditor dapat merencanakan program audit yang
lebih efektif. Opini unmodified diindikasikan mempersingkat audit delay karena laporan keuangan sudah disajikan secara wajar sehingga tidak diperlukan waktu yang panjang untuk menyelesaikan audit. Audit tenure yang terjalin lama diindikasikan dapat mempersingkat audit delay karena tercipta pengalaman yang lebih memadai akan bisnis klien oleh auditor. Umur perusahaan yang panjang diindikasikan dapat menambah audit delay karena perusahaan akan
semakin memiliki kompleksitas usaha untuk diaudit. Penelitian ini dimaksudkan guna mengetahui pengaruh audit fee, opini audit,
audit tenure, dan umur perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020. Penelitian ini merupakan penelitian
kausalitas dengan menggunakan metode hypothetico-deductive. Teknik purposive sampling diterapkan dalam pemilihan sampel dan diperoleh 26 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Program Eviews versi 12 digunakan dalam mengolah data penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa opini audit dan umur
perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap audit delay, sedangkan audit fee dan audit tenure tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Secara simultan, dapat
disimpulkan bahwa audit fee, opini audit, audit tenure, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap audit delay dengan persentase koefisien determinasi sebesar 86,07%. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel dengan menambah periode penelitian atau menggunakan entitas sektor yang berbeda.