Abstract:
Siklus persediaan dan pergudangan dari suatu perusahaan menjadi salah satu siklus yang rawan akan terjadinya fraud. Fraud dapat disebabkan karena dalam siklus persediaan dan pergudangan memiliki stok produk yang disimpan dalam gudang sehingga menimbulkan risiko terjadinya pencurian stok produk milik perusahaan yang dilakukan oknum untuk kepentingan pribadi. Demi mencegah terjadinya fraud dalam siklus persediaan dan pergudangan, perusahaan menerapkan internal control yang dimaksudkan untuk melakukan pencegahan, mendeteksi, serta mampu mengatasi risiko fraud yang mungkin dapat terjadi. Adapun bentuk internal control untuk mencegah terjadinya fraud dalam siklus persediaan dan pergudangan adalah dengan membuat kebijakan terkait pemisahan fungsi jabatan dan fungsi otorisasi terkait stok dalam gudang, membuat dokumen pencatatan arus keluar masuk stok, dan mengawasi jumlah persediaan secara fisik. Internal control untuk mendeteksi fraud dilakukan melalui stock opname setiap akhir bulan untuk memastikan jumlah persediaan dengan pencatatan yang dilakukan perusahaan, dan pemasangan kamera pengawas di area gudang. Jika fraud terjadi, perusahaan perlu melakukan tindakan korektif dengan memperbaiki proses bisnis dan internal control. Risiko fraud dapat diminimalisir dengan internal control yang baik. Sehingga perlu bagi perusahaan untuk dapat menerapkan internal control yang efektif dan efisien. Keberhasilan internal control perusahaan dapat dinilai dari apakah tujuan diberlakukannya internal control tersebut tercapai. Internal control diberlakukan perusahaan untuk dapat mencegah, mendeteksi, dan mengatasi suatu risiko fraud. Jika risiko fraud dengan cepat ditemukan dan diatasi oleh perusahaan sebelum risiko tersebut terjadi, dapat dikategorikan bahwa internal control perusahaan efektif. Internal control yang buruk akan menimbulkan celah fraud dan menimbulkan risiko oknum memanfaatkan celah tersebut untuk mengambil keuntungan pribadi dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Jenis kerugian yang dialami perusahaan dapat dikategorikan dalam jumlah yang immaterial maupun material, disimpulkan berdasarkan signifikansi dari risiko fraud.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pemeriksaan internal control untuk mengidentifikasi fraud risk pada siklus persediaan dan pergudangan PT. P menggunakan metode penelitian deskriptif melalui data yang dikumpulkan berdasarkan faktor pendukung objek penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi yang dilakukan kepada pihak manajemen dan karyawan perusahaan. Serta data sekunder yang dikumpulkan melalui dokumen perusahaan yaitu peraturan dan kebijakan perusahaan, pembagian otoritas dan kebijakan internal control perusahaan berkaitan dengan siklus persediaan dan pergudangan, jurnal, buku, dan portal berita. Data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan fraud risk register dan fraud triangle. Melalui penelitian, ditemukan fraud risk dalam siklus persediaan dan pergudangan PT. P adalah pencurian stok tabung gas kosong dan pengurangan isi tabung gas elpiji. Adapun dampak yang ditanggung perusahaan bersifat material jika sampai fraud risk tersebut terjadi. Ditemukan bahwa internal control yang dijalankan perusahaan saat ini terbukti belum efektif dalam mencegah dan meminimalisir fraud risk terjadi sehingga perusahaan memerlukan perbaikan dalam internal controlnya. Peneliti memberikan saran kepada perusahaan antara lain membuat dokumen baru, melakukan pemisahan fungsi dan otorisasi, melakukan pencatatan atas stock opname, dan melakukan penilaian internal control secara berkala.