Abstract:
Seiring berjalannya waktu, berbagai industri di Indonesia mengalami
perkembangan, salah satunya adalah industri kopi. Saat ini, kopi menjadi salah
satu minuman favorit masyarakat Indonesia dan sekarang menjadi konsumsi
utama sehari-hari masyarakat Indonesia. Dari kebiasaan ini, masyarakat
menginginkan kopi yang mudah dan cepat dalam penyajiannya. Berkembangnya
industri ini juga berdampak pada perkembangan kedai kopi grab and go. Kedai
kopi grab and go berfokus pada konsumen yang ingin membawa pulang
langsung minumannya atau untuk dikirim ke rumah. Konsep kedai kopi ini mulai
menjamur di berbagai kota di Indonesia, salah satunya di Kota Surabaya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dinamika persaingan pada kedai kopi
grab and go di Surabaya serta strategi yang diimplementasikan.
Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan metode studi kasus pada 4 kedai
kopi. Serta metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara.
Sumber data yang digunakan ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer diambil dari hasil wawancara antara peneliti dengan perwakilan dari
masing-masing kedai kopi yang diteliti.
Berdasarkan analisa yang dilakukan, diketahui bahwa faktor politik dan
ekonomi kurang mempengaruhi kinerja dari kedai kopi, namun faktor lainnya
seperti sosial, lingkungan, hukum, dan teknologi memberikan pengaruh yang
lebih kepada kedai kopi, baik di cabang kedai maupun di kantor pusat. Lalu, dari
analisa porter five forces menunjukan bahwa kekuatan pemasok tidak cukup
tinggi sehingga membuat kedai kopi mudah untuk berpindah pemasok apabila
kedai kopi sudah merasa kurang cocok dengan pemasok saat ini.
Berdasarkan 5 generic strategies, dapat diketahui bahwa kedai kopi grab and
go secara umum menggunakan strategi best cost. Hal ini dikarenakan harga yang
mereka tawarkan bukanlah termasuk harga yang murah dibandingkan beberapa
merek kopi grab and go lainnya, namun kualitas yang mereka berikan juga sesuai
dengan harga yang diberikan, mereka berusaha berada di tengah-tengah pasar.