Abstract:
Persaingan usaha di era globalisasi ini menjadi semakin ketat sehingga memaksa
perusahaan untuk bersaing. Agar dapat bersaing, perusahaan harus memiliki kualitas
produk dan pelayanan yang baik untuk konsumen mereka. Tetapi untuk memenuhi
kebutuhan tersebut masih banyak perusahaan yang tidak mempunyai dana yang cukup
untuk mengembangkan usaha mereka. Salah satu kemudahan yang bisa di dapatkan
dengan berkembangan zaman pada saat ini yaitu dengan adanya fasilitas kredit. Salah
satu lembaga yang menyalurkan fasilitas kredit adalah perusahaan pembiayaan.
Perusahaan pembiayaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting dalam
mendukung perekonomian nasional yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan
alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan usaha atau untuk membeli aset
untuk keperluan pribadi. Risiko terbesar dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh
perusahaan pembiayaan adalah debitur terlambat melakukan pembayaran angsuran
untuk waktu yang sangat lama atau hal tersebut biasa dikatakan kredit macet.
Pemeriksaan operasional merupakan proses penilaian efektivitas dan
efisiensi dari kegiatan operasi perusahaan dengan melakukan identifikasi pada
kelemahan-kelemahan yang ada pada perusahaan. Dari kelemahan-kelemahan
tersebut, dapat dikembangkan rekomendasi sebagai upaya untuk dilakukannya
perbaikan. Pemeriksaan operasional dilakukan pada aktivitas pemberian kredit
investasi dan pengelolaan kredit investasi untuk mencegah terjadinya kredit macet.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
descriptive study. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Objek penelitian ini adalah pemeriksaan operasional pada aktivitas
pemberian kredit dan pengelolaan kredit untuk mencegah terjadinya kredit macet di
BNI Multifinance cabang Bandung. BNI Multifinance merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang usaha pembiayaan untuk pengadaan barang dan jasa.
Pemeriksaan operasional yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
aktivitas pemberian kredit dan pengelolaan kredit yang memadai menjadi critical
problem. Setelah dilakukan pemeriksaan operasional ditemukan kelemahankelemahan
dalam perusahaan yaitu pengumpulan dan verifikasi data pada proses
pengajuan kredit yang belum memadai, kemudian analisis laporan keuangan,
kelayakan usaha, dan proyeksi laporan keuangan pada proses pengajuan kredit yang
kurang memadai, pengelolaan kredit yang sudah diberikan kepada debitur belum
memadai, pengumpulan dan verifikasi data pada saat proses pengajuan restrukturisasi
kredit yang belum memadai, serta analisis laporan keuangan dan analisis kelayakan
usaha pada saat pengajuan restrukturisasi kredit yang belum memadai. Dari temuan
kelemahan tersebut, dikembangkan rekomendasi untuk perbaikan perusahaan
sehingga aktivitas pemberian kredit dan pengelolaan kredit dapat menjadi memadai.
Salah satu rekomendasi yang diberikan adalah perusahaan harus memastikan bahwa
setiap dokumen yang dibuat pada saat melakukan aktivitas pemberian kredit,
pengelolaan kredit, dan pemberian restrukturisasi kredit sudah diisi dengan benar dan
lengkap agar pihak yang memberi putusan kredit tidak salah saat memberi putusan
sehingga dapat mencegah terjadinya kesalahan pemberian kredit pada debitur yang
tidak layak.