Abstract:
Keberhasilan dari suatu restoran merupakan hal yang paling penting. Indikator keberhasilan restoran bukan hanya melalui kemampuan perusahaan dalam membuat Laporan Keuangan yang baik dan benar, memperoleh laba yang tinggi dari hasil penjualan makanan dan minuman, melainkan juga memperoleh budaya organisasi yang menciptakan sifat kejujuran yang berarti tidak adanya indikasi kecurangan dalam melakukan setiap aktivitas di dalam restoran. Melalui penelitian ini, saya ingin mengetahui fraud risk yang melekat pada restoran KK.
Indikasi kecurangan yang dilakukan dapat diukur dengan kondisi yang disebut fraud triangle, di mana kondisi tersebut menjelaskan tentang kecurangan yang terjadi akibat tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Kondisi ini hadir dan menjadi akar permasalahan dalam setiap kecurangan yang terjadi. Fraud risk kemudian menjadi signifikan atau tidaknya ditentukan berdasarkan COSO IC, pengendalian internal yang ada di dalam restoran.
Metode yang digunakan di dalam penelitian adalah metode deskriptif analitik, di mana metode ini memberikan penilaian dan gambaran tentang realitas pada objek yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuesioner, dan observasi. Objek penelitian menggunakan restoran KK yang merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga fraud risk yang signifikan pada analisis fraud triangle. Selanjutnya, saya melakukan analisis pengendalian internal yang telah dilakukan oleh restoran KK. Hasilnya menunjukkan bahwa ada satu fraud risk yang signifikannya rendah setelah dilakukan pengendalian internal. Tetapi ada satu fraud risk yang signifikannya tetap tinggi walaupun sudah dilakukan pengendalian internal. Oleh karena itu, pengendalian internal restoran KK belum mampu mengendalikan fraud risk yang signifikan, yaitu risiko mengenai karyawan yang dapat melakukan pencatatan palsu atas barang inti dan barang non-inti.