Abstract:
Perkembangan industri sejak era revolusi industri terus meningkat baik dalam sisi
kualitas maupun kuantitas. Hal ini mempengaruhi jumlah limbah industri yang terakumulasi
sehingga tingkat pencemaran semakin meningkat. Dalam upaya meminimalisir dampak
pencemaran limbah industri, metode pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara kimia,
fisika, dan biologi. Sebagai alternatif dari masalah yang dihadapi dengan metode kimia dan
fisika maka dipilih pengolahan limbah secara biologi. Logam tembaga (II) dipilih sebagai
zat percobaan biosorpsi karena logam tembaga merupakan salah satu limbah logam berat
yang paling banyak ditemukan pada industri. Selain itu juga, tembaga berperan sebagai
mikronutrien untuk pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa pada konsentrasi rendah. Tujuan
dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh konsentrasi ion logam tembaga (II) terhadap
persentase removal pada proses biosorpsi menggunakan Chlorella pyrenoidosa dalam
fotobioreaktor kontinu.
Pada penelitian terdapat 5 tahap, yaitu kultivasi Chlorella pyrenoidosa, penentuan
media pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa, penentuan panjang gelombang maksimum ion
logam tembaga (II), pembuatan kurva standar ion logam tembaga (II), dan percobaan utama
biosorpsi ion logam tembaga (II). Kultivasi Chlorella pyrenoidosa dilakukan untuk
mengembangbiakkan mikroalga yang akan digunakan untuk percobaan utama dengan
menggunakan media nutrisi terbaik yang dipilih dari hasil percobaan penentuan media
pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa. Dari tahap ini didapatkan kurva pertumbuhan
Chlorella pyrenoidosa untuk mengetahui fase pertumbuhannya. Selanjutnya dilakukan
penentuan panjang gelombang maksimum dan penentuan kurva standar ion logam tembaga
(II). Pada percobaan utama dilakukan proses biosorpsi ion logam tembaga (II) menggunakan
Chlorella pyrenoidosa dengan kepadatan sel 10.000.000 sel / mL sebanyak 10% volume
total fotobioreaktor dalam fotobioreaktor kontinu dengan variasi konsentrasi ion logam
tembaga (II), yaitu 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, dan 80 ppm pada kondisi pH 5 dan
ditambahkan 5 mL media nutrisi. Pada tahap ini analisis persentase removal menggunakan
spektrofotometer visible serta analisis jumlah sel menggunakan hemocytometer.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa media pertumbuhan terbaik untuk
Chlorella pyrenoidosa menggunakan pupuk walne. Pada proses biosorpsi, dapat diketahui
bahwa peningkatan konsentrasi ion logam tembaga (II) menyebabkan penurunan persentase
removal. Hasil persentase removal terbaik sebesar 44,32% pada konsentrasi ion logam
tembaga (II) sebesar 20 ppm pada jam ke-3.