Pengaruh tekanan dan laju air CO2 terhadap yield dan aktivitas antioksidan ekstrak daun kelor menggunakan superkritik CO2

Show simple item record

dc.contributor.advisor Setyaningsih, Dewi
dc.contributor.advisor Kumalaputri, Angela Justina
dc.contributor.author Lukmanto, Vania Armanda
dc.contributor.author Payon, Maria Oktaviani Solot
dc.date.accessioned 2022-12-07T02:34:54Z
dc.date.available 2022-12-07T02:34:54Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp42141
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/13896
dc.description 5936 - FTI en_US
dc.description.abstract Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah utama dalam kehidupan manusia. Berbagai penyakit muncul karena radikal bebas yang berlebih dalam tubuh. Untuk mengurangi radikal bebas dalam tubuh dibutuhkan antioksidan. Daun kelor adalah salah satu bahan alam yang mengandung banyak antioksidan. Antioksidan dibutuhkan oleh tubuh untuk mencegah terbentuknya radikal bebas. Kandungan antioksidan dalam daun kelor bisa didapatkan melalui proses ekstraksi. Pada penelitian ini digunakan dua metode ekstraksi yaitu maserasi dan superkritik CO2 (SC CO2). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis dan jumlah pelarut pada ekstraksi maserasi serta pengaruh tekanan dan laju alir CO2 terhadap yield dan aktivitas antioksidan daun kelor pada ekstraksi SC CO2. Pada penelitian ini ekstraksi daun kelor dilakukan dengan 2 metode, yaitu ekstraksi dengan maserasi dan superkritik CO2 (SC CO2). Metode maserasi dilakukan dengan variasi jenis pelarut (air murni, etanol-air 50 % v/v, dan etanol 96 %) dengan rasio F:S (1:6, 1:10, dan 1:14 w/v). Variasi yang digunakan untuk metode ekstraksi SC CO2 adalah tekanan operasi (10, 20, dan 30 MPa) dan laju alir CO2 (10, 12, dan 14 mL/menit). Analisis yang dilakukan adalah analisis yield dan analisis aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidazil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah pelarut dan semakin polar jenis pelarut yang digunakan dalam metode maserasi, maka ekstrak dan aktivitas antioksidan yang diperoleh semakin tinggi. Hasil tertinggi pada metode ini diperoleh pada saat ekstraksi maserasi dilakukan dengan etanol 96 % dan rasio F:S sebesar 1:14 g/mL (47,254 % yield dan aktivitas antioksidan kuat dengan IC50 sebesar 64,5227 ppm). Pada saat ekstraksi dilakukan dengan metode SC CO2, tekanan dan laju alir terlalu tinggi dapat menurunkan hasil yang diperoleh pada ekstrak daun kelor. Setiap matriks sampel memiliki kondisi optimum tertentu (tekanan dan laju alir CO2). Ekstrak tertinggi pada metode ekstraksi SC CO2 dihasilkan pada tekanan 30 MPa dengan laju alir 12 mL/menit sebesar 4,606 %. Sementara aktivitas antioksidan terkuat (nilai IC50 terendah) dihasilkan pada ekstraksi dengan tekanan sebesar 20 MPa dan laju alir CO2 sebesar 12 mL/menit sebesar 65,7263 ppm. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject Daun Kelor en_US
dc.subject Ekstraksi en_US
dc.subject Yield en_US
dc.subject Antioksidan en_US
dc.subject SC CO2 en_US
dc.title Pengaruh tekanan dan laju air CO2 terhadap yield dan aktivitas antioksidan ekstrak daun kelor menggunakan superkritik CO2 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017620023
dc.identifier.nim/npm NPM2017620079
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0406028502
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account