Abstract:
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah utama dalam kehidupan manusia.
Berbagai penyakit muncul karena radikal bebas yang berlebih dalam tubuh. Untuk mengurangi
radikal bebas dalam tubuh dibutuhkan antioksidan. Daun kelor adalah salah satu bahan alam
yang mengandung banyak antioksidan. Antioksidan dibutuhkan oleh tubuh untuk mencegah
terbentuknya radikal bebas. Kandungan antioksidan dalam daun kelor bisa didapatkan melalui
proses ekstraksi. Pada penelitian ini digunakan dua metode ekstraksi yaitu maserasi dan
superkritik CO2 (SC CO2). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis dan jumlah
pelarut pada ekstraksi maserasi serta pengaruh tekanan dan laju alir CO2 terhadap yield dan
aktivitas antioksidan daun kelor pada ekstraksi SC CO2.
Pada penelitian ini ekstraksi daun kelor dilakukan dengan 2 metode, yaitu ekstraksi
dengan maserasi dan superkritik CO2 (SC CO2). Metode maserasi dilakukan dengan variasi
jenis pelarut (air murni, etanol-air 50 % v/v, dan etanol 96 %) dengan rasio F:S (1:6, 1:10, dan
1:14 w/v). Variasi yang digunakan untuk metode ekstraksi SC CO2 adalah tekanan operasi (10,
20, dan 30 MPa) dan laju alir CO2 (10, 12, dan 14 mL/menit). Analisis yang dilakukan adalah
analisis yield dan analisis aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidazil).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah pelarut dan semakin
polar jenis pelarut yang digunakan dalam metode maserasi, maka ekstrak dan aktivitas
antioksidan yang diperoleh semakin tinggi. Hasil tertinggi pada metode ini diperoleh pada saat
ekstraksi maserasi dilakukan dengan etanol 96 % dan rasio F:S sebesar 1:14 g/mL (47,254 %
yield dan aktivitas antioksidan kuat dengan IC50 sebesar 64,5227 ppm). Pada saat ekstraksi
dilakukan dengan metode SC CO2, tekanan dan laju alir terlalu tinggi dapat menurunkan hasil
yang diperoleh pada ekstrak daun kelor. Setiap matriks sampel memiliki kondisi optimum
tertentu (tekanan dan laju alir CO2). Ekstrak tertinggi pada metode ekstraksi SC CO2 dihasilkan
pada tekanan 30 MPa dengan laju alir 12 mL/menit sebesar 4,606 %. Sementara aktivitas
antioksidan terkuat (nilai IC50 terendah) dihasilkan pada ekstraksi dengan tekanan sebesar 20
MPa dan laju alir CO2 sebesar 12 mL/menit sebesar 65,7263 ppm.