Pemurnian larutan garam jenuh hasil hidroekstraksi secara kimia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Witono, Judy Retti B.
dc.contributor.advisor Santoso, Herry
dc.contributor.author Kieri, Sen
dc.date.accessioned 2022-11-28T03:59:42Z
dc.date.available 2022-11-28T03:59:42Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp42122
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/13834
dc.description 5917 - FTI en_US
dc.description.abstract Garam merupakan zat yang sering ditemui dan digunakan untuk berbagai keperluan dan pada berbagai kalangan, mulai dari rumahan sebagai bahan penyedap rasa, sampai ke industri sebagai bahan-bahan untuk memproduksi produk. Pemanfaatan garam yang besar ini membuat permintaan garam ini menjadi tinggi. Di Indonesia sendiri kebutuhan garam ini sangatlah tinggi dan Indonesia sendiri belum bisa memenuhi semua permintaan garam ini melalui produksi dalam negeri sehingga Indonesia harus impor garam-garam ini dari luar negeri dimana garam impor pasti lebih mahal dibandingkan garam dalam negeri. Permasalahan yang didapatkan bukan hanya saja karena produksi garam di Indonesia yang belum mencukupi melainkan kandungan dalam garam belum memenuhi standar untuk dipakai. Terdapat beberapa metode untuk memurnikan garam dan salah satunya adalah dengan cara hidroekstraksi yaitu dicuci dengan larurtan garam murni jenuh. Hasil limbah metode ini merupakan larutan garam jenuh yang tidak murni sehingga harus dikembalikan menjadi larutan garam murni jenuh kembali. Penelitian ini bertujuan untuk memurnikan larutan garam jenuh hasil hidroekstraksi yang tidak murni sehingga menjadi larutan garam murni yang baru dan bisa dipakai kembali. Larutan garam krosok jenuh dianalogikan sebagai larutan garam jenuh hasil hidroekstraksi. Diharapkan memiliki kadar NaCl yang tinggi dan murni dengan cara mereaksikan bahan kimia dengan air garam jenuh tidak murni sehingga pengotor-pengotor pada garam mengendap dan dapat dihilangkan. Lalu larutan garam dipanaskan guna mendapatkan padatan garam kembali yang lebih murni untuk diukur kemurnian NaClnya. Variasi yang dilakukan adalah bahan kimia sebagai pengendap dan dosis penambahan bahan pengendap. Garam yang dihasilkan dianalisis ion Ca2+, ion Mg2+ dan ion SO4 2-. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahan pengendap NaOH dan Ca(OH)2 dapat mengendapkan pengotor magnesium dalam larutan garam jenuh dengan rentang penurunan kadar pengotor 81,21 % - 92,76 %. NaOH lebih baik mengendapkan pengotor magnesium daripada Ca(OH)2. Bahan pengendap Na2CO3 dan natrium oksalat dapat mengendapkan pengotor kalsium dalam larutan garam jenuh dengan rentang penurunan kadar pengotor 60,28 % - 81,32 %. Na2CO3 lebih baik mengendapkan pengotor magnesium daripada natrium oksalat. Bahan Pengendap BaCl2 dapat mengendapkan pengotor sulfat dalam larutan garam jenuh dengan rata-rata penurunan sulfat sebesar 98 %. Semakin banyak dosis bahan pengendap yang ditambahkan maka kadar pengotor juga akan semakin kecil. Garam terbaik hasil penelitian ini mengandung magnesium 0,07 % ; kalsium 0,19 % dan sulfat 0,0005 % dengan menggunakan bahan pengendap NaOH dan Na2CO3 dengan dosis 20% dan BaCl2 dengan dosis stoikiometris en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject Garam en_US
dc.subject garam krosok en_US
dc.subject bahan pengendap en_US
dc.subject dosis pengendap en_US
dc.title Pemurnian larutan garam jenuh hasil hidroekstraksi secara kimia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017620018
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0421075402
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420077201
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account