Abstract:
Distilasi adalah pemisahan termal untuk dua campuran atau lebih ke dalam fraksi
komponennya dari kemurnian yang diinginkan berdasarkan perbedaan titik didih serta
volatilitas antar komponen asi merupakan alat untuk memisahkan. Untuk memisahkan
campuran azeotrop tidak dapat menggunakan distilasi biasa, pemisahan harus menggunakan
proses ditilasi dengan metode pressure swing distillation, azeotropic distillation, dan
extractive distillation. Azeotrop adalah campuran komponen kimia yang miliki komposisi
identik fasa cair dan gas dalam kesetimbangan satu sama lain. Pemisahan dengan metode
extractive distillation menggunakan entrainer (entrainer) sebagai pemisah. Pada Studi ini
menggunakan metode extractive distillation untuk memisahkan campuran azeotrop asetonmetanol
dengan melakukan variasi entrainer. Entrainer yang akan digunakan adalah air,
dimethyl sulfoxide (DMSO) dan chlorobenzene.
Dalam bidang industri, penggunaan distilasi ekstraktif kurang efektif sehingga biaya
yang dikeluarkan cukup besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi dengan
menambahkan dinding pemisah atau sekat (dividing wall column) pada kolom distilasi.
Pengaruh dari variasi pelarut (entrainer) akan di uji untuk mengetahui pengaruh terhadap
distilasi ekstraktif konvensional maupun extractive dividing wall column (EDWC) serta
keefektifan jika menggunakan dividing wall column (DWC) baik dalam segi ekonomis
maupun dalam segi penghematan biaya energi. Manfaat dari Studi ini adalah dapat
memberikan wawasan kepada pembaca maupun peneliti lainnya mengenai pengaruh jenis
entrainer terhadap proses pemisahan campuran azeotrop aseton-metanol dalam metode
pemisahan distilasi ekstrakitf konvensional dan EDWC serta memahami keefektifan dari
DWC.
Metode studi akan dilakukan dengan melakukan simulasi serta validasi
menggunakan software Aspen Plus berdasarkan data yang diperoleh dari literatur. Pada studi
ini akan memperhitungkan total annual cost (TAC) dan total biaya energi untuk proses
distilasi ekstraktif konvensional dan EDWC. Kemudian hasil yang didapat dari kedua proses
dibandingkan, sehingga dapat mengetahui faktor apa saja yang menjadi pengaruh dari
penambahan dinding pemisah atau DWC pada sistem distilasi ekstraktif konvensional.