Abstract:
Setiap bisnis memiliki tujuan untuk dapat memperoleh laba. Untuk dapat mencapai target
laba, tentunya diperlukan adanya perencanaan keuangan khususnya adalah perencanaan
laba yang baik dan terperinci. Penulis melakukan penelitian pada sebuah Restoran yang
bernama Ayam Sawce. Dalam perkembangannya selama tahun 2019-2020 penjualan
serta laba bersih dari restoran tersebut mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan
adanya persaingan usaha yang ketat di dunia kuliner dan sampai saat ini pemilik restoran
tidak melakukan perencanaan keuangan karena kurangnya pengetahuan tentang
perencanaan keuangan khususnya perencanaan laba. Perencanaan laba ini penting untuk
dilakukan setiap pengusaha agar bisnis atau restoran nya tidak mengalami kerugian di
tahun yang akan datang serta menghindari risiko terburuk yaitu kebangkrutan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dan
applied research. Kedua metode tersebut bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah dan
menyajikan data secara rinci mengenai peristiwa, situasi dan fakta di restoran hingga
dapat ditarik kesimpulan serta saran. Data yang digunakan merupakan data primer dan
sekunder dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi serta
pengumpulan data terkait dengan laporan keuangan restoran.
Analisis yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara melakukan
analisis rasio terhadap laporan keuangan Restoran Ayam Sawce tahun 2019 dan 2020.
Berdasarkan perbandingan perhitungan rasio dua tahun tersebut menunjukkan bahwa
kinerja keuangan restoran mengalami penurunan. Maka dari itu, penulis membuat
perencanaan laba melalui dua alternatif pengembangan usaha yang bertujuan agar dapat
meningkatkan laba restoran. Alternatif tersebut yaitu pengembangan produk dan
penambahan cabang baru. Kemudian kedua alternatif tersebut dianalisis sehingga dapat
dibuat perhitungan proyeksi melalui laporan pro forma untuk tahun 2021.
Berdasarkan hasil proyeksi laporan keuangan pro forma restoran dapat
disimpulkan bahwa hasil perbandingan rasio keuangan tahun 2020 memperoleh marjin
bersih sebesar 18,38% sedangkan dengan mempertimbangkan adanya pengembangan
usaha marjin laba bersih meningkat menjadi 28,06%. Oleh karena itu, berdasarkan hal
tersebut, penulis menyarankan kepada restoran untuk melakukan perencanaan laba
restoran dengan melakukan pengembangan usaha karena akan mendapatkan laba bersih
yang meningkat dibandingkan dengan pemilik restoran tidak melakukan pengembangan
usaha.