Abstract:
Industri manufaktur merupakan salah satu tulang punggung dari perekonomian Indonesia.
Pada kuartal II-2020, industri manufaktur memiliki kontribusi mencapai 20% terhadap produk
domestik bruto. Pada awal pandemi COVID-19 kinerja dari industri manufaktur sangat
menurun dan puncak terendahnya pada April 2020. Investasi pada sektor industri manufaktur
dapat dikatakan masih belum mampu untuk bertumbuh secara signifikan. Dari tahun ke tahun,
sektor industri manufaktur sudah mulai ditinggalkan oleh investor. Hal ini menyebabkan
investasi pada sektor industri manufaktur terus menurun sehingga penyerapan tenaga kerja
juga ikut menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Apabila hal ini dibiarkan
maka perusahaan pada sektor manufaktur di Indonesia dapat terancam kelangsungan
hidupnya.
Opini audit going concern dapat diberikan oleh auditor apabila suatu
perusahaan diragukan kelangsungan hidupnya. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern yaitu kualitas audit, debt
default, ukuran perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya. Perusahaan dengan kualitas
audit yang baik, cenderung mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
Selain itu, perusahaan yang gagal memenuhi kewajiban utangnya yang jatuh tempo maka akan
ada keraguan terhadap kelangsungan usahanya. Perusahaan dengan ukuran besar dianggap
lebih stabil dan mampu terhindar dari masalah yang mengancam kelangsungan usahanya.
Sedangkan perusahaan yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya
cenderung menerima kembali opini audit going concern pada tahun berjalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas audit, debt
default, ukuran perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap pemberian opini audit
going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2015-2020. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan
diperoleh sebanyak 26 perusahaan sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hypothetico deductive method yaitu metode yang digunakan untuk memberikan
pendekatan sistematis dalam memecahkan masalah dasar dan manajerial. Pengolahan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Eviews versi 11.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel debt default, ukuran
perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap pemberian
opini audit going concern. Sedangkan variabel kualitas audit tidak berpengaruh signifikan
terhadap pemberian opini audit going concern. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa kualitas audit, debt default, ukuran perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya
secara simultan berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Bagi peneliti
selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain yang mungkin mempengaruhi
pemberian opini audit going concern sehingga informasi yang didapat lebih luas terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian opini audit going concern.