dc.description.abstract |
Pada era globalisasi ini, seluruh aspek kehidupan telah didukung dengan teknologi yang semakin canggih beriringan dengan pertumbuhan bisnis yang semakin meningkat. Perusahaan dihadapkan dengan berbagai peluang bisnis jangka pendek dan jangka panjang yang membawa keuntungan. Salah satu bisnis yang terus meningkat di Indonesia terjadi pada perusahaan manufaktur secara khusus pada sektor barang konsumsi yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Namun pertumbuhan sektor barang konsumsi pada tahun 2019 harus terhambat dengan adanya penurunan daya beli masyarakat dikarenakan adanya kenaikan tarif dan iuran terhadap beberapa aspek seperti iuran BPJS, kenaikan cukai rokok, hingga tarif tol yang meningkat. Apabila penurunan terhadap sektor barang konsumsi terjadi secara terus-menerus, maka kelangsungan hidup perusahaan manufaktur di Indonesia dapat terancam.
Ketika kelangsungan hidup perusahaan diragukan, maka auditor dapat memberikan opini audit going concern. Dalam menyatakan opini audit going concern, auditor tidak hanya terbatas untuk mempertimbangkan satu faktor saja, melainkan berbagai faktor seperti ukuran perusahaan, audit tenure, dan opini audit tahun sebelumnya. Ukuran perusahaan dapat dinilai dengan proksi menggunakan logaritma natural dari total aset yang menunjukan semakin besar ukuran perusahaan, maka diperkirakan perusahaan dapat menyelesaikan masalah-masalah keuangan dengan baik dan cepat. Audit tenure yang merupakan jangka waktu keterikatan auditor dengan perusahaan, dimana apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama dikhawatirkan mengganggu independensi dan objektivitas auditor dalam memberikan opini audit yang sebenarnya. Selain itu, apabila perusahaan yang tahun sebelumnya menerima opini audit going concern, kemungkinan akan menerima kembali opini audit yang sama kecuali perusahaan berhasil memperbaiki kesalahan yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, audit tenure, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap pemberian opini audit going concern pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypothetico-deductive method yaitu metode yang digunakan secara sistematis untuk memecahkan masalah dasar dan manajerial serta pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 8 perusahaan sampel. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Eviews versi 11.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan variabel ukuran perusahaan dan audit tenure tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Selain itu, secara simultan hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, audit tenure, dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi pemberian opini audit going concern serta melakukan penelitian pada sektor industri lain sehingga informasi yang didapat lebih luas mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi pemberian opini audit going concern. |
en_US |