Urgensi penggabungan penuntutan tindak pidana korupsi yang menyangkut kerugian keuangan negara dengan tindak pidana pencucian uang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Prastowo, Robertus Bambang Budi
dc.contributor.author Laraswati, Delya Dwi
dc.date.accessioned 2022-09-01T07:34:55Z
dc.date.available 2022-09-01T07:34:55Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp41736
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/13214
dc.description 4705 - FH en_US
dc.description.abstract Terjadinya tindak pidana korupsi seringkali diikuti dengan adanya tindak pidana pencucian uang. Adanya hubungan yang erat antara tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana asal dengan tindak pidana pencucian uang sebagai tindak pidana lanjutan, memberi konsekuensi pada proses penuntutan serta pembuktian dalam perkara tersebut. Digabungkannya proses penuntutan perkara tindak pidana korupsi dengan tindak pidana pencucian uang dinilai dapat memberikan berbagai keuntungan tersendiri. Penggabungan kedua perkara tersebut masih memiliki problema yuridis mengingat masih adanya perbedaan penafsiran terkait Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU). Selain itu, yang menjadi permasalahan yaitu mengenai bagaimana membuktikan unsur tindak pidana pencucian uang yang tentunya harus dibuktikan pula adanya tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana asal mengingat harta kekayaan yang diperolehnya merupakan hasil dari tindak pidana asal tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini, yaitu adanya urgensi untuk menggabungkan proses penuntutan tindak pidana korupsi yang menyangkut kerugian keuangan negara dengan tindak pidana pencucian uang karena dapat memberi beberapa keuntungan, diantaranya yaitu mengoptimalkan pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi, proses persidangan yang lebih efektif dan efisien, serta mencegah penyebarluasan aset hasil tindak pidana korupsi. Lebih lanjut, dalam penggabungan penuntutan tindak pidana korupsi dan pencucian uang, jaksa penuntut umum perlu menyusun surat dakwaan secara kumulatif. Dengan demikian, proses penuntutan dan pembuktian kedua tindak pidana tersebut akan lebih efisien. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum - UNPAR en_US
dc.subject Korupsi en_US
dc.subject Pencucian Uang en_US
dc.subject Surat Dakwaan en_US
dc.title Urgensi penggabungan penuntutan tindak pidana korupsi yang menyangkut kerugian keuangan negara dengan tindak pidana pencucian uang en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016200021
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0419116502
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI605#Ilmu Hukum


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account