Abstract:
Perkembangan pasar modal menimbulkan persaingan di antara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan dana dari investor. Salah satu alat yang dijadikan pertimbangan investor untuk melakukan investasi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan proses dari transaksi yang terjadi dalam satu tahun buku yang memberikan informasi kepada investor terkait kegiatan investasi yang akan dilakukan. Laporan yang dijadikan sebagai alat pertimbangan ini merupakan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Namun tidak semua laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar sehingga dibutuhkannya audit yang sesuai dengan Standar Audit untuk melihat apakah laporan keuangan yang dibuat telah wajar dan sesuai dengan standar. Audit yang dilakukan terhadap laporan keuangan akan membutuhkan waktu karena adanya berbagai prosedur audit di dalamnya. Bukan hanya itu, kondisi perusahaan yang berbeda akan berdampak pada prosedur audit ataupun seberapa banyak bukti-bukti yang diperlukan untuk melakukan audit. Sehingga hal ini dapat menyebabkan adanya audit delay.
Audit delay dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: ukuran perusahaan, opini audit, reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP), dan laba rugi perusahaan. Perusahaan dengan ukuran yang besar cenderung lebih konsisten dalam pengendalian internal sehingga dapat mengurangi audit delay. Opini audit yang baik akan mengurangi audit delay karena ketika laporan keuangan perusahaan sudah disajikan dengan wajar maka auditor tidak membutuhkan waktu tambahan untuk menyelesaikan auditnya. Selanjutnya, reputasi KAP yang baik cenderung melakukan audit dengan cepat sehingga dapat menyelesaikan audit dengan tepat waktu dan mengurangi audit delay. Kemudian, perusahaan yang memiliki laba cenderung ingin mempercepat penerbitan laporan keuangan sedangkan perusahaan yang mengalami kerugian berusaha memperlambat pelaporan keuangan yang berdampak pada terlambatnya penerbitan laporan keuangan audit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, opini auditor, ukuran KAP dan laba rugi perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2019. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 20 perusahaan sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypothetico-deductive method. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program Eviews versi 11.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan variabel opini audit, reputasi KAP, dan laba rugi perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, opini audit, reputasi KAP, dan laba rugi perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan menambahkan variabel lain yang mungkin mempengaruhi audit delay.