Abstract:
Sebagai penghasil devisa negara, ekspor furnitur termasuk dalam 20 besar dalam deretan industri penyumbang devisa negara pada tahun 2015 (BPS, 2016). Salah satu faktor pendukungnya adalah karena mudahnya memperoleh bahan baku. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah, seperti kayu dan rotan yang digunakan sebagai bahan baku utama furnitur. Potensi yang besar tersebut tentu dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis furnitur oleh para perusahaan furnitur lokal, salah satunya PT Chitose Internasional Tbk yang telah bergerak di industri sub-sektor furnitur.
PT Chitose Internasional Tbk (CINT) adalah perusahaan yang bergerak di sektor furnitur dengan fokus utama pada produksi kursi, termasuk kursi yang digunakan di perkantoran, hotel, rumah pribadi, bandara dan sekolah dengan merk Chitose. PT Chitose Internasional Tbk telah melakukan Initial Public Offering pada 17 Juni 2014 dengan total saham yang dijual sejumlah 300.000.000 lembar saham biasa dengan harga Rp330. Salah satu tujuan Initial Public Offering yang dilakukan oleh PT Chitose Internasional Tbk adalah mendapat dana untuk rencana ekspansi perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan kinerja keuangan PT Chitose Internasional Tbk setelah dilakukannya Initial Public Offering periode tahun 2014-2018. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kinerja keuangan PT Chitose Internasional Tbk dilihat dari laporan keuangan neraca perusahaannya menunjukan bahwa perusahaan semakin tidak likuid dan terjadi peningkatan liabilitas selama 5 tahun terakhir. Sedangkan perkembangan kinerja keuangan PT Chitose Internasional Tbk dilihat dari laporan keuangan laba rugi menunjukan penjualan yang terus meningkat hingga tahun 2017 sedangkan profitnya tidak mengalami peningkatan. Dilihat dari analisis rasio keuangan perusahaan, PT Chitose Internasional Tbk selama tahun 2014-2018 memiliki trend rasio likuiditas yang menurun, pengelolaan persediaan dan aktiva yang memburuk pada rasio aktivitas, solvabilitas perusahaan menurun dengan meningkatnya liabilitas, dan profitabilitas yang yang menurun cukup besar pada tahun 2016 dan 2018. Rasio harga pasar/pendapatan PT Chitose Internasional Tbk meningkat cukup besar pada tahun 2018 yang besarnya lebih tinggi daripada rasio harga pasar/pendapatan perusahaan lain pada industri sejenis. Hal tersebut berarti menunjukan bahwa investor PT Chitose Internasional Tbk akan memerlukan waktu yang lebih panjang untuk balik modal dibandingkan dengan investor perusahaan industri sejenis. Sedangkan, rasio harga pasar/nilai buku yang terus menurun menunjukkan turunnya penilaian investor terhadap kinerja perusahaan. Dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan perusahaan untuk meninjau ulang pembelian aset-aset tetap untuk ekspansi yang dilakukan perusahaan terutama pembangunan direct holding di Samarinda dan juga fokus peningkatan profit perusahaan.