Abstract:
Semakin meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia terutama pada proyek konstruksi struktur layang maka semakin tinggi juga risiko terjadinya kecelakaan konstruksi yang terjadi pada saat pelaksanaan. Hal tersebut akan berakibat pada terjadinya klaim atas kecelakaan tersebut, klaim konstruksi yang tidak dapat dikelola dengan baik akan berisiko terjadinya sengketa konstruksi. Terjadinya sengketa konstruksi sangatlah merugikan bagi pengguna jasa ataupun penyedia jasa bahkan dapat mengganggu jalannya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pada kurun waktu 2017-2018 sangat sering terjadi kecelakaan konstruksi, terutama pada proyek konstruksi struktur layang. Hal tersebut berisiko terjadinya sengketa konstruksi yang dapat menghambat lajunya pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia. Untuk itu, perlu adanya upaya untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya sengketa konstruksi yang terjadi akibat kecelakaan konstruksi pada proyek konstruksi struktur layang. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor serta pelaku penyebab terjadinya sengketa konstruksi yang disebabkan oleh kecelakaan konstruksi pada proyek konstruksi struktur layang/elevated yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi variabel penyebab terjadinya kecelakaan, serta mengidentifkasi faktor-faktor penyebab terjadinya sengketa konstruksi yang diawali dengan adanya klaim konstruksi berdasarkan kajian literatur. Dalam menentukan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan nonprobability sampling dengan teknik sampling incidental. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Relative Impotrance Index (RII). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang telah diidentifikasi memiliki pengaruh yang sangat tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya sengketa konstruksi yang diakibatkan oleh kecelakaan konstruksi, faktor-faktor tersebut antara lain adalah: (1) Perbedaan informasi terhadap kondisi lapangan; (2) Efektifitas dan efisiensi pekerjaan; (3) Sasaran waktu yang tidak realistis dari pengguna; (4) Manajemen serta pengawasan pekerjaan yang rendah oleh penyedia; (5) kondisi cuaca. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut diperoleh bahwa variabel yang dominan dapat menyebabkan terjadinya sengketa konstruksi yang disebabkan oleh kecelakaan konstruksi adalah metodologi kerja. Selain itu, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa pengguna jasa merupakan penyebab dominan yang dapat menyebabkan terjadinya sengketa konstruksi yang disebabkan oleh kecelakaan konstruksi pada proyek konstruksi struktur layang/elevated.