Abstract:
Perkembangan industri kuliner di Indonesia, khususnya Bandung, telah
menarik perhatian pasar. Beberapa orang menganggap kuliner sebagai sesuatu
yang menyenangkan. Mereka mencoba cita rasa baru sebagai bagian dari
eksplorasi kuliner mereka. Karena itu, inovasi adalah suatu keharusan untuk
bertahan dari persaingan. Sawasdee, salah satu merek Teh Thailand di Bandung,
berupaya untuk bersaing dengan merek-merek yang telah terkenal. Dengan
menargetkan konsumen muda, yang ingin mencoba produk baru, telah mendorong
merek ini untuk menghasilkan produk yang inovatif. Oleh karena itu, sesuatu
yang menarik melakukan penelitian untuk mengetahui apakah inovasi produk
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Sawasdee Bandung.
Inovasi produk diukur dengan dimensi pembaharuan jenis produk,
peningkatan kualitas, macam model dan desain kemasan, kompatibilitas, dan
komunikabilitas. Sementara keputusan pembelian diukur dengan dimensi
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Data dikumpulkan dengan
membagikan kuesioner kepada 100 responden menggunakan metode purposive.
Kemudian data diolah menggunakan beberapa uji statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi produk di Sawasdee secara
positif dan signifikan mempengaruhi keputusan pembelian konsumennya sebesar
75,9%. Dimensi kompatibilitas memiliki respon positif tertinggi. Sedangkan
dimensi komunikabilitas memiliki respon positif terendah. Hipotesis parsial
menunjukkan bahwa dimensi pembaharuan jenis produk, peningkatan kualitas,
macam model dan desain kemasan, serta kompatibilitas memiliki korelasi positif
dan memiliki hubungan kuat dengan keputusan pembelian sedangkan dimensi
komunikabilitas tidak memiliki korelasi dengan keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil tersebut, Sawasdee disarankan untuk menjaga kualitas
minuman, lebih sering melakukan evaluasi terhadap varian rasa yang diminati dan
tidak diminati oleh konsumen, serta membuat konten iklan yang lebih menarik.