Abstract:
Dengan munculnya para pelaku bisnis baru di bidang kuliner membuat persaingan
semakin ketat. Sama halnya seperti di Bandung, banyak restoran baru yang bermunculan di
berbagai sudut kota. La Costilla Bandung merupakan salah satu restoran yang dapat dikatakan
pendatang baru didalam industri tersebut. La Costilla Bandung menawarkan konsep Mexico
yang bisa dikatakan suatu diferensiasi, karena tidak banyak restoran yang menawarkan konsep
sejenis. Namun, kenyataannya diferensiasi yang ditawarkan belum cukup untuk menggarap
pasar yang besar dan unggul dari pesaing lainnya. Berdasarkan pengamatan penulis La Costilla
tidak dapat menarik pengunjung yang cukup banyak sehingga terlihat sepi pengunjung dari
hari ke hari. Hal tersebut yang menjadi niat penulis untuk meneliti masalah apa yang timbul,
dari preliminary research terhadap konsumen yang pernah mengunjungi La Costilla Bandung,
hal ini dikarenakan menurut konsumen cita rasa makanan yang ditawarkan hambar, bahan
makanan yang digunakan tidak segar, temperatur makanan yang dingin. Selain itu La Costilla
Bandung tidak memiliki lahan parkir yang memadai, suhu udara yang panas, papan nama yang
sulit dilihat. Dilihat dari alasan-alasan responden tersebut, La Costilla Bandung mempunyai
masalah dalam atribut restoran di sisi food quality dan store atmosphere.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh persepsi konsumen pada
food quality dan store atmosphere kepada kepuasan konsumen yang berdampak pada niat beli
ulang La Costilla bandung. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) yaitu
persepsi konsumen pada food quality dan store atmosphere serta variabel intervening (Y)
kepuasan konsumen pada food quality dan store atmosphere dan yang terakhir yaitu variabel
terikat (Z) yaitu niat beli ulang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat
explanatory dan dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 120 konsumen yang
pernah mengungjung La Costilla Bandung. Selain itu digunakan model regresi sederhana
untuk mengetahui pengaruh dari persepsi konsumen pada food quality (X1) kepada kepuasan
pada food quality (Y1), persepsi konsumen pada store atmosphere (X2) kepada kepuasan pada
store atmosphere (Y2) dan model regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dari variabel
kepuasan konsumen pada food quality dan store atmosphere (Y1 dan Y2) terhadap niat beli
ulang (Z) sebagai sebagai bentuk analisis kuantitatif. Penulis pun menggunakan metode
Importance Performance Analysis (IPA) sebagai bentuk analisis kualitatif, hal ini diukur
dengan membandingkan antara kepentingan suatu restoran menurut konsumen dan penilaian
kinerja dari restoran La Costilla Bandung.
Dari hasil pengolahan analisis kuantitatif diperoleh bahwa variabel intervening yakni
kepuasan konsumen pada food quality dan store atmosphere (Y1 dan Y2) tidak dibutuhkan
dalam penelitian ini, karena pengaruh langsung dari persepsi konsumen pada food quality dan
store atmosphere (XI dan X2) terhadap niat beli ulang (Z) lebih signifikan. Dari hasil
pengolahan analisis kualitatif menggunakan metode IPA, dimensi yang perlu diperhatikan dari
variabel food quality adalah daya tarik kesegaran dalam warna, aroma dan rasa di makanan,
dan kecepatan dari waktu makanan yang disajikan sedangkan untuk store atmosphere yang
perlu diperhatikan adalah kejelasan papan nama untuk dilihat, luasnya lahan parkir, keamanan
tempat parkir dan kesejukan suhu restoran.