Abstract:
Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis-bisnis yang dibangun oleh artis dirasakan
semakin menjamur (Mustinda, 2018). Tidak ketinggalan pula Ruben Onsu, membuka
usaha ayam geprek dengan nama Geprek Bensu pada tahun 2017 (Rosita, 2018). Akan
tetapi, penulis menemukan fenomena dimana banyak konsumen melakukan kesalahan
pembelian dikarenakan menyederhanakan proses keputusan pembelian (narrow down
the option set), banyak orang yang mencoba mencari informasi (seeking additional
information) mengenai merek mana yang sebenarnya dinaungi oleh Ruben Onsu, dan
beberapa calon konsumen melakukan penundaan pembelian (postpone the purchase).
Berdasarkan pandangan-pandangan dari hasil preliminary research penulis mendapatkan
bahwa penyebab utama mereka melakukan hal-hal demikian dikarenakan consumer
confusion yang dirasakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
consumer confusion atas Geprek Bensu dan I am Geprek Bensu memiliki pengaruh
terhadap kegiatan narrow down the choice sets, , seek additional information dan
postpone the purchase konsumen Geprek Bensu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif
menggunakan Partial Least Square- Structural Equation Modelling untuk melihat
pengaruh dari consumer confusion terhadap narrow down the choice sets, seek
additional information dan postpone the purchase.Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis purposive sampling tipe
judgment sampling, yaitu orang-orang yang mengetahui merek Geprek Bensu beserta I
Am Geprek Bensu. Total responden yang penulis dapatkan berjumlah 100 orang.
Hasil dari analisis PLS-SEM dilakukan memperlihatkan bahwa seluruh dimensi
consumer confusion(similarity,overload dan ambiguity) berpengaruh signifikan pada
narrow down the choice sets, , seek additional information. Terdapat satu dimensi yaitu
overload confusion yang tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel postpone the
purchase, tetapi similarity confusion dan ambiguity confusion berpengaruh signifikan
terhadap postpone the purchase. Consumer confusion yang dirasakan konsumen
berkontribusi sebesar 64% terhadap kegiatan narrow down the choice sets, berkontribusi
67% terhadap seeking additional information dan berkontribusi sebesar 49% terhadap
kegiatan postpone the purchase konsumen.